Owner Balad Grup, HRM. Khalilur R Ab. S Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara (kanan) bersama mitra kerjanya.
Situbondo, Bhirawa
Balad Grup saat ini sedang fokus pada pemijahan lobster. Ini merupakan suatu proses reproduksi pada Lobster yang melibatkan pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan dan kemudian diikuti dengan perkawinan.
Menurut Jhi Lilur, owner Balad Grup, Proses pemijahan lobster ini merupakan bagian penting dari siklus hidup lobster dan menentukan kelangsungan hidup spesies. “Pemijahan bisa terjadi secara alami atau melalui campur tangan manusia (buatan),” aku Jhi Lilur, Rabu (30/4).
Bandar Laut Dunia (Balad) Grup yang merupakan induk perusahaan yang bergerak dibidang usaha Perikanan Budidaya dan telah memiliki lebih dari 100 Anak Perusahaan.
“Salah satu Diantaranya, Glora Grup; Global “LOKETARUBACANATA” Nusantara Grup. LOKETARUBACANATA meliputi Lobster, Kuda Laut, Kerapu,Kerang, Kepiting,Teripang, Anggur Laut, Rajungan, Rumput Laut, Udang, Bawal, Cakalang, Napoleon, Tongkol dan Tuna. Terakhir bernama PEBITALEKARA (
Pemijahan Biota Laut Ekuator Khatulistiwa Nusantara) Grup,” ungkap Jhi Lilur.
Jhi Lilur melanjutkan, PT. Bandar Laut Dunia Grup (BALAD GRUP) dan PT. Global “Loketarubacanata” Nusantara Grup (GLORA GRUP) serta PT. Pemijahan Biota Laut Ekuator Khatulistiwa Nusantara Grup (PEBITALEKARA GRUP) melakukan kerjasama memijahkan Lobster di Hatchery / Pemijahan PEBITALEKARA Grup di Situbondo. Lalu kemudian Nauplisoma Lobster yang dipijahkan, akab dikembangkan di beberapa Teluk di Gugusan Teluk Kangean,” tandas jhi Lilur.
Saat ini Kerjasama Balad Grup, lanjut Jhi Lilur, Glora Grup dan Pebitalekara Grup sudah menempatkan Jutaan Nauplisoma di Teluk Sabiteng dan Teluk Pulau Malang di Desa Saobi Kecamatan Kangayan Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur Indonesia.
“Selanjutnya setiap minggu akan mengirimkan jutaan Nauplisoma Lobster utk dikembangkan di beberapa Teluk di Gugusan Teluk Kangean,” aku Jhi Lilur.
Masih kata Jhi Lilur, Bandar Laut Dunia Grup menargetkan mengembangbiakkan 1.000.000.000 Nuplisoma Lobster dalam Enam Bulan sejak Mei 2025 sampai November 2025, guna membumikan Agenda Pemijahan 1.000.000.000 Nuplisoma Lobster tersebut BALAD GRUP bersama PEBITALEKARA GRUP – GLORA GRUP akan menyiapkan 100 Keramba Pemijahan dengan Jumlah Unit Keramba sebanyak 5.000 Unit Keramba,” tambahnya.
Jhi Lilur memaparkan pemijahan itu terdiri dari 100 Set Keramba; Per 1 Set Keramba terdiri dari 52 Unit Keramba. Lalu Per Unit Keramba berisi 200.000 Nauplisoma Lobster,” beber Jhi Lilur.
Bagaimanakah Nilai Ekonominya? Kata Jhi Lilur, dengan SR – Survival Rate – Tingkat Kematian Nauplisoma 50%. Dan Didapat 500.000.000 Nauplisoma dengan BBL (Proses dijabarkan singkat). Nah, Jika harga BBL – Benih Bening Lobster di BLU Situbondo milik KKP RI seharga Rp 10.000 per Ekor BBL. Dari angka 500.000.000 Ekor BBL, dikali Rp. 10.000 maka akan muncul pendapatan Rp 5 triliun.
“Lalu apa resikonya?
Resikonya adalah NAUPLISOMA Nauplisoma mati semua.
Padahal di Seluruh Dunia hingga sampai saat ini, Tidak ada 1 Lembaga Penelitian pun yang mampu memijahkan Lobster. Juga tidak ada 1 institusi penelitian pun yang mampu memijahkan Lobster. Juga tidak ada 1 negara pun yang mampu memijahkan Lobster,” urai Jhi Lilur.
Selain itu, sambung Jhi Lilur, sudah puluhan Negara mencoba memijahkan Lobster namun gagal. Selain itu, sudah Ratusan bahkan Ribuan Pengusaha mencoba memijahkan Lobster namun juga gagal. Bagaimana kalau gagal ? ya rugi miliaran rupiah.
Apa ada jaminan sukses ?
Gak ada !!! Kalau gak ada jaminan sukses kenapa memijahkan Lobster?
“Di situlah beda Kami. sukses dan gagal adalah sahabat Pengusaha dan itu sudah Biasa. Apa BALAD GRUP, GLORA GRUP, PEBITALEKARA GRUP yakin SUKSES ? Kami yakin sukses. Kenapa bisa YAKIN? Karena yakin Usaha Sampai, Ada Allah, bismillah sukses,” aku Jhi Lilur seraya mengakui terus berupaya, berusaha dan pasrah pada Allah setelah melalui Ikhtiar Maksimal.
Saat ini, terang Jhi Lilur, Bandar Laut Dunia Grup meyakini sebagai satu-satunya Perusahaan di Dunia yang berani menginvestasikan Dana Miliaran untuk melakukan Pemijahan Lobster. Bila Usaha Bandar Laut Dunia Grup ini berhasil, maka BALAD GRUP menjadi yang Pertama di dunia sukses memijahkan Lobster.
“Balad Grup, Glora Grup, Pebitalekara Grup meyakini mampu membawa Kangean dan Republik Indonesia menjadi Kiblat Baru Dunia untuk Usaha Perikanan Budidaya.
Laut Indonesia adalah Laut Istimewa, Laut yang berada di Garis Utama Ekuator Khatulistiwa.
Republik Indonesia dengan keistimewaan lautnya layak menjadi Raja Laut Dunia,” pungkas pria dengan nama lengkap
HRM. Khalilur R Ab. S
Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara itu. awi.wwn


