26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Bahan Bakar Oplosan Dapat Sebabkan Mesin Kehilangan Tenaga

Surabaya, Bhirawa
Keluhan pengendara motor yang mendadak brebet setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite kembali ramai diperbincangkan publik. Meski Pertamina telah memastikan hasil uji laboratorium bahan bakar di SPBU terkait masih sesuai spesifikasi, namun persoalan serupa terus terjadi di sejumlah daerah. Kondisi ini mengindikasikan adanya persoalan serius yang perlu mendapat perhatian.

Ketua Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Ir Moh Nor Ali Aziz ST MT menjelaskan, fenomena “motor brebet” bisa disebabkan penurunan kualitas bahan bakar, termasuk kemungkinan terjadinya pengoplosan.

”Kalau bahan bakar sudah dioplos, performa mesin pasti langsung terasa turun. Tarikannya berat, pembakaran tidak sempurna, dan mesin cepat panas,” ujarnya, Selasa (11/11).

Menurutnya, tanda-tanda mesin yang terkena dampak bahan bakar oplosan antara lain mesin sulit hidup, tenaganya berkurang, atau terasa tersendat saat digas. Untuk motor injeksi, efeknya lebih terasa karena sistem bahan bakarnya sensitif terhadap kotoran.

Dari sisi teknis, lanjut Nor Ali Aziz, performa mesin sangat bergantung pada kemurnian bahan bakar dan nilai oktan yang sesuai. Bahan bakar beroktan rendah atau tercampur zat lain seperti air, thinner, atau cairan beroktan rendah akan mengganggu pembakaran di ruang bakar. Akibatnya, tenaga mesin menurun, muncul asap berlebih, dan pembakaran menjadi tidak stabil.

”Kalau oktannya lebih rendah dari yang disyaratkan mesin, pembakaran jadi tidak tepat waktunya. Bisa terlalu cepat dan menimbulkan knocking, atau terlalu lambat sehingga tenaga tidak keluar maksimal,” ungkapnya.

Berita Terkait :  Hadapi Ketidakpastian Global, HCML Pastikan Rantai Pasokan

Nor Ali Aziz menambahkan, dampak bahan bakar oplosan tidak hanya dirasakan sesaat. Dalam jangka panjang, kerak bisa menumpuk di kepala silinder, busi cepat aus, serta injektor atau karburator menjadi kotor. Jika bahan bakar tercampur air, korosi pada komponen logam juga sulit dihindari.

”Kerusakan-kerusakan ini menurunkan efisiensi mesin dan memperpendek usia kendaraan,” katanya.

Dosen Teknik Mesin ini juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap kualitas bahan bakar yang digunakan. Begitu kendaraan terasa brebet atau kehilangan tenaga setelah pengisian, pengguna disarankan segera memeriksa bahan bakar dan melakukan pengurasan jika perlu.

”Perawatan rutin seperti membersihkan filter, injektor, atau karburator sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” tuturnya.

Nor Ali Aziz menegaskan pentingnya pengawasan ketat dari pihak penyedia dan regulator bahan bakar agar mutu distribusi tetap terjamin. Disebutkannya kualitas bahan bakar bukan hanya soal performa mesin, tetapi juga soal tanggung jawab dan kepercayaan publik terhadap tata kelola energi nasional. [ina.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru