33 C
Sidoarjo
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Bagaimana Sistem Komunikasi Indonesia Menghadapi Revolusi Digital?

Oleh :
Reyna Vebriella Gautama
Mahasiswa Ilmu Komunkasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya

Seiring pesatnya perkembangan teknologi, sistem komunikasi Indonesia menghadapi perubahan besar yang membawa tantangan dan peluang baru. Di satu sisi, media sosial menjadi ladang subur bagi penyebaran hoaks yang mengancam stabilitas sosial dan politik.

Di sisi lain, kemajuan teknologi seperti jaringan 5G menjanjikan peningkatan kecepatan komunikasi dan konektivitas yang luar biasa. Lalu, bagaimana Indonesia menghadapi kedua fenomena ini dalam rangka menyongsong revolusi digital?

Seperti kebanyakan negara berkembang, Indonesia telah melewati berbagai fase dalam perkembangan sistem komunikasinya. Dari sistem komunikasi tradisional seperti surat dan telepon kabel, hingga merambah dunia digital dengan internet, ponsel pintar, dan media sosial.

Dalam beberapa tahun terakhir, digitalisasi telah membuka pintu bagi penyebaran informasi dengan cepat, namun tidak sedikit pula dampak negatif yang muncul, seperti maraknya hoaks.
Di sisi lain, kemajuan teknologi, termasuk pengenalan jaringan 5G, menawarkan prospek besar untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi komunikasi.

Penyebaran Hoaks di Indonesia
Berdasarkan data dari KOMINFO yang dikutip oleh (Larope, G. L. 2024) dalam tempo.co mengatakan bahwa ada sekitar 9.546 hoaks yang telah beredar di berbagaiplatform media sosial. Data tersebut tercatat dalam rentang waktu tiga tahun, mulai Agustus 2018 hingga awal 2022 (Widyastuti, 2022). Berdasarkan data dari Kompas.com mengatakan bahwa ada sekitar 60 persen informasi yang beredar di media sosial bersifat hoaks (berita palsu).
Seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial, penyebaran informasi palsu atau hoaks semakin sulit dihindari. Hoaks yang menyebar cepat melalui WhatsApp, Facebook, dan Twitter sering kali menciptakan keresahan sosial dan politik (Majid, A. 2019). Kasus-kasus pemilu dan krisis sosial di Indonesia menunjukkan betapa besar pengaruh hoaks terhadap perilaku publik. Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, telah mengambil langkah-langkah untuk menanggulangi masalah ini dengan meningkatkan literasi digital dan mengeluarkan regulasi yang lebih ketat terhadap penyebaran disinformasi.

Berita Terkait :  Tingkatkan Peringkat PISA Indonesia

5G: Teknologi yang Mengubah
Teknologi 5G menawarkan kecepatan internet yang jauh lebih cepat dan kapasitas konektivitas yang lebih besar dibandingkan dengan jaringan 4G. Di Indonesia, implementasi 5G akan membawa dampak signifikan dalam sektor-sektor seperti pendidikan daring, layanan kesehatan digital, dan e-commerce. Namun, tantangan besar tetap ada, mulai dari pembangunan infrastruktur yang mahal hingga pemerataan akses di daerah terpencil yang masih bergantung pada teknologi yang lebih rendah. Implementasi 5G juga membutuhkan regulasi yang jelas agar dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat (Kusnanto, S. P. dkk. 2024).

Upaya Pemerintah dan Swasta
Pemerintah Indonesia, melalui proyek “Palapa Ring”, berupaya membangun infrastruktur telekomunikasi untuk memperluas akses internet ke daerah-daerah terpencil. Selain itu, kerja sama antara operator telekomunikasi seperti Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata dalam mengembangkan jaringan 5G di kota-kota besar menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas komunikasi digital di Indonesia. Untuk memerangi hoaks, pemerintah bekerja sama dengan platform media sosial dan organisasi masyarakat sipil dalam kampanye literasi digital, sehingga masyarakat lebih cerdas dalam memilah informasi yang diterima.

Keamanan dan Privasi Data
Di tengah kemajuan teknologi digital, masalah privasi data semakin menjadi perhatian utama. Penyalahgunaan data pribadi oleh pihak ketiga, serta risiko serangan siber, menjadi ancaman yang terus berkembang. Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) untuk memberikan perlindungan hukum terhadap data pribadi warganya. Namun, penerapannya masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam memastikan seluruh pihak yang terlibat mematuhi regulasi yang ada.

Berita Terkait :  Nasib Pendidikan di Era Makan siang

Antara Tantangan dan Peluang
Melihat ke depan, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan kualitas komunikasi dengan kemajuan teknologi seperti 5G dan kecerdasan buatan (AI) (Prasetiyo, S. M.,dkk 2024). Sektor-sektor seperti ekonomi kreatif, kesehatan, dan pendidikan dapat merasakan dampak positif dari komunikasi digital yang lebih cepat dan lebih efisien. Namun, untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya, diperlukan upaya besar untuk mengatasi kesenjangan digital, meningkatkan literasi digital, dan memperkuat regulasi terkait privasi dan keamanan data.

Perjalanan sistem komunikasi Indonesia dari era tradisional menuju dunia digital memang penuh tantangan, dari hoaks yang mengancam stabilitas hingga teknologi canggih seperti 5G yang membawa prospek besar. Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal pemerataan akses dan perlindungan data, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara dengan sistem komunikasi yang maju dan inklusif. Kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan menjadi kunci sukses dalam menghadapi revolusi digital ini.

————————- 000 ————————–

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img