Gresik, Bhirawa
Sampai saat ini masalah sampah di desa masih menjadi problem serius yang tak kunjung selesai. Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, tercatat setiap orang Indonesia rata-rata menghasilkan 0,7 sampah setiap hari.
Seperti dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Bangeran, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik ini harus membeli mobil pick up untuk mengangkut sampah. Ini dimaksudkan agar desa tersebut terbebas dari adanya penumpukan sampah. Jika melihat sampah sudah menggunung, tinggal mengangkut sampah itu menggunakan mobil pick up yang baru dibeli itu ke TPA sampah.
Kepala Desa (Kades) Bangeran, Moh. Wahib Ridlwan mengatakan pihaknya mengganggarkan adanya mobil angkut sampah lantaran bersifat “Urgent” untuk kepentingan warga.
“Selama ini menggunakan motor roda tiga ‘Tossa’ untuk angkut sampah warga dan saat ini sudah sering mogok” ujar Wahib,, Minggu (21/9).
Pihaknya mengatakan bahwa, kendaraan yang dibeli merupakan kendaraan baru dengan ‘plat merah’ atau milik desa dan dibeli dua minggu yang lalu.
“Kalau distribusi pengangkutan sampah warga tersendat atau tidak teratur, ditakutkan nanti warga bank sampahnya tidak teratur atau tidak pada tempatnya dan otomatis mengganggu lingkungan” terangnya.
Kepala Desa di Utara Kabupaten Gresik ini menceritakan, sebelumnya sudah ada kendaraan roda tiga ‘tossa’ namun tidak maksimal dalam pengangkutan.
“Karena jarak ke pembuangan akhir juga jauh hampir 1km jaraknya dari pemukiman warga, termasuk juga daya angkutnya kurang dan harus bolak balik,” jelasnya.
Dalam pengangkutan, pihaknya mempekerjakan 2 orang, dan dalam seminggu dua kali melakukan pengambilan sampah. “Prosesnya nanti giliran di dua dusun yang ada di desa, dan yang penting sampah tidak sampai numpuk ditiap rumah tangga. Kami berharap Desa Bangeran bisa lebih bersih dan masyarakat bisa lebih sehat,” pungkasnya. [eri.kt]