Gresik, Bhirawa.
Sebagai desa yang masuk ring satu kawasan industri, Pemerintah Desa (Pemdes) Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik menyadari banyak potensi yang bisa digarap dengan memanfaatkan pabrik-pabrik yang berada di kawasannya untuk kepentingan masyarakat setempat.
Desa yang terletak di utara bantaran Kali Lamong ini secara geografis memang dikelilingi puluhan industri hingga berskala nasional. Hal itu menjadi peluang bagi Pemdes setempat untuk memanfaatkan industri tersebut untuk bekerja sama dalam penyerapan tenaga kerja lokal desanya.
Kepala Desa Sukorejo, Fatkhur Rokhman menyampaikan dalam upaya tersebut, pihak Pemdes menggandeng Dinas Tenaga kerja (Disnaker) Kabupaten Gresik, guna mengajak perusahaan atau industri di kawasannya supaya memanfaatkan tenaga kerja lokal untuk mengatasi pengangguran.
Salah satu langkah untuk mengakomodir hal tersebut, adalah, membuat wadah forum ‘Silaturahmi dan koordinasi’ antara Pemdes Sukorejo, Disnaker Kabupaten Gresik dan perusahaan sekitar. Kegiatan tersebut dilaksanakan 12 September 2024 di Balai Desa setempat dan dihadiri Kadisnaker beserta jajaran Kabid, Kades Sukorejo dan perwakilan tokoh masyarakat serta perwakilan perusahaan.
Adapun perwakilan utusan perusahaan yang hadir diantaranya, PT Haswin, PT Gloster, PT MK Prima, PT Nankai Indonesia, PT Antamas, PT Indospring.”Forum yang kita buat ini sebagai wadah aspirasi masyarakat kepada perusahaan yang ada di sekitar Desa Sukorejo,” ujar Kades.
Lebih lanjut, Kades mengatakan, jika forum tersebut menjadi agenda rutin 3 kali dalam setahun. Hal itu kata Fatkhur sesuai kesepakatan bersama. “Kita harapkan perusahaan yang ada di sekitar desa terus bersinergi, terutama membantu penyerapan tenaga kerja lokal, minimal 60 persen,” jelasnya.
Fatkhur mengakui, jika selama ini perusahaan di sekitar wilayahnya sudah banyak membantu membangun desanya. Ia mengapresiasi atas sinergitas tersebut. “Itu sudah menjadi kuwajiban perusahaan untuk mengakomodir karena dampak lingkungannya ke masyarakat sekitar,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan, jika forum yang dibuat tersebut sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat untuk mengatasi pengangguran warganya. Selain terkait penyerapan tenaga kerja, Ia juga meminta kepada perusahaan turut membantu mensosialisasikan bahaya narkoba kepada warganya melalui kegiatan penyuluhan. “Karena Gresik darurat narkoba, kami dalam forum silaturahmi dan koordinasi juga minta penyuluhan tentang1111 bahaya narkoba. Supaya masyarakat kami terhindar dari narkoba,” pungkasnya.[eri.ca]