30 C
Sidoarjo
Sunday, December 7, 2025
spot_img

Askrindo Dorong UMKM PT PNM Surabaya Pahami Pentingnya Asuransi Sebagai Perlindungan Usaha


Surabaya, Bhirawa
PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) memperkuat komitmennya dalam meningkatkan literasi asuransi di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Melalui kegiatan Literasi Asuransi untuk Negeri yang digelar di Surabaya, Askrindo bersama Dewan Asuransi Indonesia (DAI) mengedukasi pelaku UMKM agar memahami manfaat asuransi sebagai perlindungan terhadap risiko usaha.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Asuransi Nasional 2025, yang mengusung tema “Literasi Asuransi untuk Negeri” dengan subtema “Pahami – Miliki – Lindungi”. Tahun ini, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan oleh DAI, dengan Muhammad Iqbal sebagai Ketua Panitia Nasional

Direktur Utama Askrindo, M. Fankar Umran, menegaskan pentingnya literasi asuransi bagi UMKM nasabah PT PNM karena sektor ini menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

“Salah satu fungsi utama asuransi adalah memberikan perlindungan terhadap aset usaha dari kejadian tak terduga seperti kebakaran, pencurian, hingga bencana alam. Kami percaya, perlindungan terhadap risiko usaha adalah fondasi penting agar UMKM nasabah PT PNM bisa tumbuh berkelanjutan,” ujarnya.

Fankar juga menambahkan, manfaat asuransi mikro tidak hanya melindungi aset, tetapi juga memberikan perlindungan bagi para karyawan.

“Program asuransi mikro membantu pelaku UMKM memahami bahwa perlindungan terhadap karyawan sama pentingnya dengan menjaga aset usaha. Jika terjadi risiko kecelakaan atau kematian, manfaat asuransi akan sangat membantu keberlanjutan usaha,” imbuhnya.

Berita Terkait :  ESG Journey and Transformasi, TPS Ajak Pelanggan dan Pemangku Kepentingan Tanam Pohon Buah

Melalui momentum Hari Asuransi, Askrindo dan seluruh pelaku industri asuransi berupaya memperkuat budaya literasi di masyarakat. Edukasi berkelanjutan diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya perlindungan finansial.

“Kami ingin menjadikan asuransi sebagai bagian dari budaya finansial masyarakat Indonesia bukan sekadar kewajiban, tetapi kebutuhan untuk menjamin keberlangsungan usaha dan kehidupan di masa depan,” kata Fankar Umran.

Pimpinan Wilayah Askrindo Jawa Timur, Barly Surachman Jusuf, dalam sesi edukasi menjelaskan bahwa konsep dasar asuransi sebenarnya berakar dari nilai gotong royong.

“Asuransi pada hakikatnya adalah bentuk tolong-menolong modern. Dulu orang berdagang berpatungan untuk saling membantu kalau kapal dagang mereka tenggelam atau rusak di perjalanan. Konsep itu kini berkembang menjadi sistem perlindungan keuangan yang lebih teratur melalui lembaga asuransi,” kata Barly.

Menurut Barly, risiko selalu hadir di setiap aktivitas, termasuk dalam usaha kecil. Karena itu, asuransi menjadi solusi untuk menjaga keberlangsungan ekonomi keluarga dan bisnis.

“Ibu-ibu pelaku usaha rumahan pun menghadapi risiko, entah kerusakan peralatan, kebakaran, atau kehilangan. Premi yang dibayarkan dalam asuransi sebenarnya sangat terjangkau dibandingkan dengan manfaat perlindungan yang diterima. Kami ingin agar UMKM nasabah PT PNM tidak takut mencoba, karena asuransi bukan beban, tapi penopang ketika usaha diuji oleh keadaan,” tegasnya.

Ketua Panitia Hari Asuransi 2025, Muhammad Iqbal, menjelaskan bahwa kegiatan literasi tahun ini dilaksanakan di 10 kota di Indonesia, termasuk Denpasar, Semarang, Cirebon, Bandung, Medan, Makassar, dan tiga titik di Surabaya.

Berita Terkait :  Berbagi Berkah Ramadan, Morlife Ajak 5.000 Anak Yatim Ngabuburit dan Buka Puasa

“Kegiatan ini kami jalankan bersama PT PNM sebagai bentuk apresiasi kepada UMKM yang menjadi penggerak ekonomi nasional. Puncak peringatan Hari Asuransi akan dilaksanakan di Bali pada 18 Oktober 2025,” ungkap Iqbal.

Iqbal juga menyoroti hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang menunjukkan peningkatan signifikan pada sektor perasuransian. Indeks literasi perasuransian naik menjadi 45,45% dari sebelumnya 36,9%, sementara indeks inklusi meningkat menjadi 28,50% dari 12,12%.

“Angka ini menunjukkan semakin luasnya pemahaman dan keterlibatan masyarakat terhadap asuransi, salah satunya karena kemudahan akses melalui fitur-fitur proteksi di platform digital. Artinya, edukasi yang dekat dengan keseharian masyarakat terbukti efektif meningkatkan literasi dan inklusi,” katanya.

Sebelumnya Irfan Ardianto, Pemimpin Cabang PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Surabaya, menilai kegiatan ini sangat relevan bagi nasabah PNM Mekaar yang mayoritas adalah pelaku usaha perempuan.

“Selama ini, sebagian besar pelaku UMKM mengenal asuransi hanya sebatas BPJS kesehatan. Padahal, dalam dunia usaha, asuransi justru bisa menjadi bentuk investasi jangka panjang yang melindungi modal dan keberlanjutan bisnis,” ujar Irfan.

Ia menambahkan, kegiatan literasi ini penting agar pelaku usaha memahami proses dan manfaat asuransi secara menyeluruh. “Kegiatan ini bukan hanya memperkenalkan produk, tapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa berasuransi berarti menyiapkan diri terhadap risiko. Kami berharap ibu-ibu nasabah PNM lebih aktif bertanya dan memahami mekanisme premi, klaim, hingga perlindungan usaha yang bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing,” tutupnya. [rac]

Berita Terkait :  Buat Jalur Baru, BAJA Optimalkan Potensi Wisata Alam Desa Bumiaji Kota Batu

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru