25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Arika Wiragni Aji, Siswi Kelas Satu SD Muhamadiyah 2 Sidoarjo yang Mahir Berbahasa Inggris


Digunakan Setiap Hari, Lancar Berbahasa Inggris Tidak Harus Kursus
Oleh:
Ali Kusyanto/Nurul Hafidloh

Pintar dan lancar berbahasa Inggris tidak perlu mahal atau mengeluarkan biaya untuk kursus. Cara yang paling murah, efektif dan efisien adalah menggunakannya setiap hari untuk berkomunikasi. Tentunya ini juga perlu dukungan dari keluarga maupun lingkungan sekitar.

Metode inilah yang diterapkan oleh Arika Wiragni Aji, atau yang akrab disapa Rara (7), meski masih duduk di sekolalah SD Muhamadiyah 2 Sidoarjo, putri pasangan dari Dhika W. Octaviani dan Rico R. A sangat mahir menggunakan Bahasa Inggris.

Uniknya, kemampuan bahasa Inggris yang Rara miliki itu, tidak datang dari kursus atau sekolah yang mahal, melainkan dari lingkungan keluarganya sendiri, karena bahasa sehari-hari keluarga tersebut menggunakan bahasa Inggris, tapi saat diluar rumah atau sekolah Rara tetap berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia atau Jawa.

Menurut sang ibu, Dhika, ketika anaknya itu masih usia balita, masa -masa usia emas anak untuk belajar dan berbicara, Rara terbiasa melihat keluarga di sekitarnya,terbiasa berbicara menggunakan bahasa Inggris.

Kebiasaan ini kemudian membuat Rara, mulai memahami dan meniru kosa kata yang biasa ia dengar.

Pasangan Dhika W. Octaviani dan Rico R. Aji, mengenang bagaimana niat awal mereka untuk memperkenalkan buku dan tontonan edukatif kepada Rara. Menurut mereka, awalnya hanya ingin memperkenalkan buku bacaan pada Rara sejak dini. Namun sayangnya, saat itu belum banyak buku bagi balita yang berbahasa Indonesia.

Berita Terkait :  Ratusan Siswa SMKN 1 Panji Ikuti Sosialisasi Perda Nomor 7 tahun 2018

“Jadi kami membeli buku impor dari sebuah pameran. Rupanya, kosakata didalam buku juga muncul pada lagu serta tontonan YouTube yang biasa Rara lihat. Sehingga, Rara jadi cepat familiar dengan bahasa Inggris.” Tutur warga, Tanggulangin itu.

Ketika pandemi covid-19, melanda di awal tahun 2020-an, saat itu Rara sudah memasuki masa balita. Masa keemasan baginya untuk belajar dan penyerapan bahasa.

Kebetulan semua keluarga berada di rumah untuk menjalankan karantina, untuk bekerja di rumah atau work from home (WFH). Bahasa Inggris yang dipakai di rumah saat itu untuk melaksanakan kelas perkuliahan.

Latar belakang inilah yang kemudian menjadikan bahasa Inggris, terbiasa oleh Rara. “Kami tahu betapa pentingnya bahasa Inggris di masa depan. Jadi kami membiarkan Rara tumbuh dengan bahasanya sendiri dan ikut mendukung dengan berbicara dalam bahasa Inggris juga,” kata Dhika.

Ia mengakui dulu pernah bersekolah di kelas bilingual, dan ayahnya juga pernah dinas ke luar negeri, namun, dalam praktiknya Rara sempat mengalami kendala ketika harus mengikuti sekolah daring yang berbahasa Indonesia.

Rara menurut Dhika , selalu antusias ketika gurunya melontarkan pertanyaan dengan berbahasa Indonesia. Pertanyaan guru, ditanggapi Rara dengan bahasa Inggris dan ini sempat menimbulkan kebingungan bagi guru yang bertanya. “Dari kejadian itu, saya kemudian menyadari jika Rara membutuhkan lingkungan yang juga berbahasa Inggris.” Ujar Dhika.

Berita Terkait :  BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Santunan Jaminan Kematian Perangkat Desa dan Pegawai Non-ASN

Lingkungan sekitar tempat tinggal, juga kadang masih memandang kebiasaan berkomunikasi Rara itu, sebagai hal yang aneh. Rara bahkan sempat mendapat sebutan ‘Londo’ , karena bahasa penggunaan Bahasa Inggrisnya itu.

Tapi pihak keluarga tidak mengambil pusing, karena bagi anak-anak, yang penting itu bermain bersama, bukan bahasa apa yang dipakai.

Kemampuan berbahasa Indonesia Rara, kini juga pelan-pelan terasah, seiring dengan intensitasnya berinteraksi dengan guru-guru dan teman-temannya di sekolah.

Rara sendiri mengaku senang dan bangga bisa berbahasa Inggris di usianya yang masih kanak-kanak. “Aku senang bisa berbahasa Inggris, karena bisa membuatku menonton banyak kartun luar negeri tanpa harus repot menerjemahkan.” kata Rara dengan mata berbinar dan senyumnya yang ramah.

Dhika-Rico selaku orang tua, mengaku bangga dengan kemampuan Rara. Mereka telah melihat manfaat kemampuan berbahasa Inggris Rara. Keduanya menceritakan ketika berada di Bandara Juanda, mereka mendapati Rara mampu berkomunikasi dengan turis-turis asing tanpa ragu. “Dengan bekal kemampuan bahasa Inggris ini, saya yakin Rara bisa berteman dengan siapa saja dan darimana saja.” kata sang ibu.

Ia menambahkan, pihak keluarga tidak pernah memaksakan, hanya mendukung apa yang membuat Rara nyaman.

Di bidang akademik, Rara juga merupakan anak yang aktif. Rara sering diikutsertakan dalam berbagai ajang perlombaan, mulai dari olimpiade sains, bahasa, hingga mengaji.

Selain secara akademik, Rara juga merupakan anak yang kreatif. Melalui kreativitasnya, Rara mendapatkan banyak teman yang tertarik dengan kerajinan tangan sederhana yang biasa dibuat olehnya. Keluarga juga tidak lupa mengajarkan kedisiplinan kepadanya. [wwn]

Berita Terkait :  Aktivis 98 Jawa Timur Serukan Sepuluh Tuntutan Rakyat

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru