32 C
Sidoarjo
Saturday, December 20, 2025
spot_img

Antisipasi Musim Kering, Syngenta Indonesia Luncurkan NK Perkasa Sakti

Surabaya, Bhirawa.
Memasuki semester kedua tahun 2025, sejumlah wilayah di Indonesia mulai menghadapi musim kering yang berpotensi diperparah oleh dampak perubahan iklim global. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani, khususnya petani jagung, terhadap potensi penurunan produktivitas akibat kekurangan air, gangguan hama, dan tekanan gulma.

Menjawab tantangan tersebut, Syngenta Indonesia meluncurkan NK Perkasa Sakti, benih jagung hibrida berteknologi tinggi yang dirancang untuk menghasilkan produktivitas tinggi meski dalam kondisi lingkungan yang kurang ideal.

Peluncuran ini digelar di Syngenta Learning Center, Kedungmalang, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dan dihadiri oleh Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gunawan, SP, M.Si, Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa S.T, perwakilan dari dinas pertanian, serta lebih dari 500 petani jagung dari Jawa Timur.

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gunawan, SP, M.Si., mengungkapkan berdasarkan data luas tanam PDPS seluas 5.311.674 ha dan data BPS tahun 2024, produksi jagung mencapai 15,14 juta ton pipilan kering dengan KA 14%. Adapun realisasi penggunaan benih jagung bersertifikat pada tahun 2024 sebesar 191,81%, mengalami pertumbuhan 14,89% dibanding tahun 2023 sebesar 176,92%.

Pada tahun 2025 ini, Pemerintah menetapkan sasaran produksi jagung sebesar 16,68 juta ton pipilan kering dengan KA 14%, dari luas tanam seluas 4,26 juta ha. Sedangkan alokasi bantuan benih jagung sebesar 300.000 ha. “Kami mengucapkan terima kasih kepada PT. Syngenta Indonesia yang telah menghasilkan banyak varietas jagung hibrida yang digunakan oleh petani yang tentunya sangat bermanfaat bagi pengembangan varietas jagung hibrida di Indonesia, ” terangnya, Rabu (2/7).

Berita Terkait :  Jabat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof Abdul Mu'ti Dinilai Cocok

Gunawan menambahkan benih adalah komponen utama dalam produksi tanaman. Pemerintah terus mendukung pengembangan varietas-varietas baru. Hingga saat ini telah dilepas varietas jagung hibrida sebanyak 371 varietas. Oleh karena varietas-varietas tersebut merupakan hasil teknologi tinggi dengan menggunakan sarana prasarana yang relatif membutuhkan biaya cukup besar, maka Pemerintah terus mendorong swasta untuk merakit dan mengembangkan varietas-varietas tersebut.

“Ketika musim kering datang dan kondisi cuaca semakin tidak menentu, petani membutuhkan benih yang tangguh, efisien, dan tetap produktif. NK Perkasa Sakti adalah jawaban kami untuk itu. Ini adalah benih jagung bioteknologi dengan keunggulan ganda, dirancang khusus untuk mendukung petani menghadapi dinamika iklim yang semakin ekstrem,” ujar Customer Business Manager Syngenta Indonesia, Nguyen Huy Cuong.

NK Perkasa Sakti hadir dengan dua keunggulan utama yaitu pertama tahan terhadap penggerek batang (Asian Corn Borer), salah satu hama utama yang merusak batang jagung dan menurunkan hasil panen dan kedua toleran terhadap herbisida glifosat, sehingga petani dapat lebih mudah mengendalikan gulma tanpa merusak tanaman utama.

Kombinasi ini memberikan tiga manfaat langsung bagi petani yaitu MUDAH dalam perawatan tanaman selama musim kering ketika tenaga kerja terbatas dan tekanan gulma tinggi; MENGUNTUNGKAN, karena mengurangi penggunaan pestisida dan biaya operasional dan MENINGKATKAN HASIL, dengan meminimalkan kerusakan akibat hama dan kompetisi nutrisi dari gulma.

Berita Terkait :  Mantan Kades Bondowoso Dukung Risma - Gus Hans

Seed Marketing Head Syngenta Indonesia Imam Sujono menjelaskan Jawa Timur, termasuk Kabupaten Kediri, merupakan salah satu sentra jagung nasional. Dengan keunggulan yang dimiliki dan potensi hasil yang lebih besar sekitar 5-10 persen, keberadaan benih unggul seperti NK Perkasa Sakti sangat krusial untuk menjaga ketahanan pangan nasional, terutama di tengah ketidakpastian cuaca. Dalam keadaan optimal, potensi hasil NK Perkasa Sakti bisa mencapai 13,3 ton/ha.

Abubakar, petani jagung asal Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas Jember, Jawa Timur yang telah mencoba menanam jagung NK Perkasa Sakti mengaku merasakan efisiensi yang luar biasa pada saat mengendalikan gulma dan ulat penggerek batang.

“Kalau saya amati dan bandingkan dengan jagung biasa, varietas baru ini lebih istimewa, tanaman sehat dan lebih tahan dari ulat penggerek batang. Kami menjadi tidak terlalu khawatir dengan serangan hama,” ujar Abubakar yang telah puluhan tahun bertani jagung.[riq.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru