Kota Batu, Bhirawa
Wali Kota Batu, Nurochman bersama dengan Ketua DPRD Kota Batu, Didik Subianto menujukkan semangat anti bullying untuk diterapkan di Kota Wisata ini. Sabtu (31/5), mereka berkunjung ke kediaman Alm. Rizki Kurnia Wahyu Aditya, 14t th, yang berada di Jl Bromo Gang 4, Kelurahan Sisir Kota Batu. Lembaga Legislatif dan Eksekuitif ini berkomitmen untuk memberikan pembelajaran baik siswa maupun orangtuanya agar kejadian pembullian tidak terjadi lagi ke depan.
Ikut mendampingi kunjungan tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Sosial. Dan dalam kesempatan itu Wali Kota Batu, Nurochman menyatakan harapannya agar kejadian pembullian yang merugikan orang lain tidak terulang lagi. Apalagi jika hal itu sampai merenggut nyawa korban.
“Kita akan memberikan pembelajaran baik untuk siswa maupun orang tuanya dengan program Parenting for Parent. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kepekaan serta pentingnya komunikasi dalam lingkungan,” ujar Nurochman, Sabtu (31/5).
Ia menekankan bahwa persoalan pembullian baik yang terjadi di lingkungan sekolah maupun rumah tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja. Namun dibutuhkan keterlibatan masyarakat dan lingkungan sekitar dimana semuanya harus memiliki persepsi yang sama untuk menghilangkan semua bentuk pembullian.
“Kita harus saling memberikan dukungan dalam mengatasi bullying atau pembullian. Diperlukan adanya keterlibatan masyarakat, teman-teman DPRD, Pemkot, dan lingkungan sekitar. Ini menjadi penting untuk punya frame yang sama di sekolah dan anak-anak yang sedang menempuh dunia pendidikan,” jelas Nurochman.
Kunjungannya ke rumah keluarga korban bullying ini ta kanya sebagai bentu silaturahim, tetapi juga untuk memberikan support kepada orang tua sekaligus saudaranya agar tetap semangat. Dan rombongan walikota diterima oleh kedua orang tua alm Rizki, saudara kembarnya, dan para guru dan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kota Batu.
Wali Kota Batu berjanji akan memberikan perlindungan pendidikan dan membantu pendidikan saudara korban (alm Rizky) yang saat ini masih di bangku kelas 3 SMP. Pemkot akan membantu untuk melanjutkan pendidikan saudara korban ke jenjang sarjana melalui program 1000 Sarjana yang dimiliki pemkot.
Hal ini menjadi simbol komitmen moral dan tanggung jawab bersama dalam melindungi masa depan anak-anak Kota Batu. Apalagi tragedi yang menimpa alm Rizki Kurnia Wahyu Aditya adalah luka mendalam yang mengingatkan warga Kota Batu dan Masyarakat secara umum bahwa bullying bukanlah persoalan sepele. Karena masalah ini bisa merenggut harapan, semangat hidup, bahkan merenggut nyawa seseorang.
Peringatan Hari Anti Bullying di Kota Batu ini menjadi titik balik agar seluruh elemen pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat bersatu dalam satu tekad untuk menciptakan ruang aman bagi setiap anak untuk tumbuh dan belajar tanpa rasa takut, tanpa tekanan, tanpa kekerasan. [nas.wwn]