Kota Malang, Bhirawa
Populisme Bus Trans Jatim yang tinggi di Kota Malang berujung pada permasalahan serius. Membludaknya penumpang di beberapa titik halte, terutama di kawasan padat seperti Kayutangan pada Sabtu (30/11) kemarin, menunjukkan tingginya kebutuhan pada transportasi publik, namun armada yang tersedia tak mampu mengimbanginya.
Salah satu penumpang, Endang Winahyu menuturkan, kondisi penumpang yang tidak terangkut sudah berulang kali terjadi. Tingginya minat pengguna membuat bus kerap tiba di halte dalam kondisi penuh sesak, bahkan sejak berangkat dari Terminal Hamid Rusdi.
””Di Kayutangan banyak penumpang tapi tidak terangkut karena bus sudah penuh terus. Artinya dari Terminal Hamid Rusdi sudah penuh sejak awal,” ujar Endang.
Kondisi ini diperparah dengan jadwal kedatangan bus yang sering meleset. Seharusnya bus beroperasi dengan interval setiap 20 menit, namun laporan di lapangan menunjukkan keterlambatan hingga 10-15 menit lebih lama. Akibatnya, penumpang menumpuk di halte, dan bus yang datang sudah tak lagi memiliki ruang kosong.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang, R Wijaya Saleh Putra mengakui, keluhan masyarakat atas layanan yang kewalahan ini sangat banyak. Pihaknya segera berkoordinasi dengan operator di lapangan dan akan meneruskan laporan ini ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur selaku penanggung jawab Trans Jatim.
Wijaya menambahkan, ada laporan bahwa bus keluar Terminal Hamid Rusdi sesuai SOP (kosong), namun hanya dalam 20 menit perjalanan bus sudah penuh dan tidak mampu mengangkut penumpang di halte berikutnya.
”Begitu banyak keluhan masyarakat tidak terangkut. Bus seharusnya 20 menit sekali, tapi kenyataannya lebih lama. Itu pun saat lewat pos-pos jalan sudah penuh,” katanya.
Dishub Kota Malang berjanji melakukan evaluasi bersama operator untuk menambah frekuensi layanan terutama pada jam-jam sibuk. Selain itu memperbaiki pemantauan armada melalui aplikasi, dan mengecek kembali rotasi bus agar masalah penumpukan dapat diminimalisir.
Warga masyarakat berharap, tingginya animo masyarakat terhadap Trans Jatim dapat direspons cepat dengan penambahan armada dan perbaikan manajemen waktu, sehingga layanan transportasi publik ini dapat kembali nyaman, tepat waktu, dan benar-benar memenuhi mobilitas warga Kota Malang. [mut.fen]


