29 C
Sidoarjo
Sunday, November 10, 2024
spot_img

Anik Maslachah: PBNU dan PKB di Persimpangan Jalan

Surabaya, Bhirawa
Perseteruan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin menjadi sorotan publik, seiring dengan semakin terbukanya konflik yang selama ini tersembunyi di balik layar. Hubungan yang semula diibaratkan sebagai dua sisi mata uang, kini seperti bola salju yang terus menggelinding, membawa ketegangan baru di panggung politik nasional.

Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Anik Maslachah menyoroti betapa pentingnya hubungan historis dan ideologis antara NU dan PKB. “PKB adalah partai politik yang lahir dari rahim NU dengan akidah Islam Ahlussunnah wal Jamaah,” tegas Anik, Selasa (13/8).

Namun, di balik kata-kata penuh sejarah tersebut, Anik tidak menutupi kekecewaannya terhadap kepemimpinan Yahya Cholil Qoumas di PBNU. Ia menuding Gus Yahya, sejak sebelum Pemilu 2024, berusaha mereduksi pengaruh PKB di kalangan warga NU, hingga pada titik di mana hubungan politis antara NU dan PKB nyaris terputus. “Gus Yahya seakan memberi ruang bagi partai lain dan menjauhkan PKB,” ungkap Anik.

Pernyataan Anik ini bukan tanpa alasan. Sejak pilpres dan pileg 2024, Gus Yahya dan beberapa petinggi PBNU lain, termasuk Gus Ipul, telah menyatakan bahwa NU tidak memiliki hubungan khusus dengan PKB. “Kalau sudah begitu, di mana letak hubungan politisnya?” tanya Anik, seakan menantang balik klaim PBNU yang dianggapnya tidak lagi memberikan ruang bagi PKB.

Berita Terkait :  Cegah Stunting di Tuban, PT SBI Dukung Pelatihan Pengolahan Makanan Lokal Sehat

Meski demikian, Anik menegaskan bahwa PKB tetap menghormati aspirasi NU dan menempatkan kiai sebagai inspirasi utama dalam setiap keputusan politik. “PKB tetap menjadikan NU sebagai tempat khidmat, dan kiai sebagai penunjuk jalan. Namun, PBNU kali ini tidak lagi diakui sebagai bagian dari hubungan tersebut,” lanjutnya.

Meskipun hubungan dengan PBNU tengah diuji, Anik optimis bahwa situasi ini bersifat sementara. Ia yakin, suatu saat nanti, hubungan ini akan kembali harmonis, terutama jika PBNU kembali dipimpin oleh kader-kader yang memahami betul peran dan posisi NU dalam politik. “Ketika PBNU kembali pada peran aslinya, PKB pun akan mengaktifkan kembali hubungan yang kini terhenti,” pungkas Anik. [geh.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img