DPRD Kota Malang, Bhirawa
H Rohmad, Anggota Komisi A DPRD Kota Malang, mendorong peningkatan kompetensi olahan pangan. Penyataan Rohmad disampaikan saat menjadi nara sumber pelatihan makanan olahan bagi pekerja pabrik rokok, yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang, yang dimulai Senin 8 hingga tanggal 13 September, di The Grand Palace Hotel.
Dalam paparannya, H Rohmad menekankan pentingnya inovasi, ketekunan, dan semangat wirausaha di bidang kuliner. Keterampilan mengolah pangan tidak hanya bisa menopang kebutuhan keluarga, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang mampu meningkatkan taraf hidup.
””Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan seperti ini adalah langkah strategis. Kita berharap para peserta tidak berhenti pada teori, tapi mampu mempraktikkan ilmu yang didapat untuk membuka usaha dan memperkuat ekonomi lokal,” Rohmad.
Suasana pelatihan berlangsung interaktif, dengan peserta aktif bertanya dan mencoba mempraktikkan langsung materi yang disampaikan. Melalui kegiatan ini, diharapkan mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan teknis, tetapi juga termotivasi untuk terus berinovasi dan mandiri.
Dengan dukungan pemerintah daerah, pendampingan dari DPRD, serta antusiasme masyarakat, Pelatihan Olahan Pangan ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi nyata dalam memperkuat daya saing UMKM, meningkatkan kesejahteraan pekerja, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Kota Malang.
Pelatihan ini dibuka Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang Arif Tris Sestyawan. Para peserta selain mengikuti teori juga langsung melakukan praktek. Tidak hanya itu mereka juga akan mendapatkan bantuan peralatan.
Dalam sambutannya, Arif menegaskan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar mampu menjawab tantangan zaman, sekaligus mendorong berkembangnya sektor UMKM di Kota Malang. Pelatihan diikuti peserta yang mayoritas berasal dari kalangan buruh pabrik, khususnya buruh pabrik rokok.
Kehadiran mereka menjadi wujud keseriusan pemerintah dalam memberikan bekal keterampilan yang bisa menunjang kemandirian ekonomi di masa depan. [mut.fen]


