27 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Anggota DPD RI Dr Lia Istifhama Sambut Positif Penurunan Harga Pupuk, Percepat Ketahanan Pangan

Anggota DPD RI, Dr Lia Istifhama.

Gresik, Bhirawa.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. Lia Istifhama, sambut positif langkah pemerintah menurunkan harga eceran tertinggi (HET). Pupuk bersubsidi hingga 20 persen, sebagai bagian dari reformasi besar di sektor pertanian.

“Kebijakan menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia, sedang bergerak menuju ketahanan pangan berkelanjutan dan kesejahteraan petani yang lebih baik. Dan satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sektor pertanian menunjukkan kemajuan signifikan.”ujar Lia Istifhama.

Salah satu capaian utamanya adalah stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP), mencapai 4,2 juta ton. Tertinggi dalam 57 tahun terakhir, sekaligus menandai berakhirnya impor beras medium.
Kebijakan diskon pupuk nasional adalah bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap petani kecil, sekaligus langkah strategis memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional.

“Saya melihat Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran, sudah berada di jalur yang benar menuju swasembada pangan. Produksi beras tahun ini mencapai 34 juta ton, dan stok cadangan mencapai 4,2 juta ton. Ini pencapaian bersejarah,”ungkap Ning Lia sapaan akrab Lia Istifhama.

Sebagai wakil daerah, secara langsung melihat langsung bahwa beban biaya produksi selama ini menjadi keluhan utama petani. Program diskon pupuk bukan hanya membantu mereka menekan biaya, tapi juga meningkatkan semangat dan produktivitas pertanian.

Berita Terkait :  Kopdar Komunitas Warga Klaten di Jawa Timur : Merajut silaturahmi dan Membangun Kebersamaan

Kebijakan pupuk bersubsidi yang efisien, harus diikuti dengan penguatan sistem pengawasan dan pendampingan di lapangan agar manfaatnya tepat sasaran. Dan mendorong pemerintah daerah untuk bersinergi dengan Kementan, dalam memanfaatkan data petani dan lahan. Sehingga subsidi pupuk benar-benar menjangkau, pada kelompok tani yang membutuhkan.

“Kebijakan adalah momentum emas. Konsisten dijalankan tidak mungkin Indonesia, segera mencapai swasembada pangan yang mandiri dan tangguh. Ketahanan pangan bukan hanya tentang beras, tapi tentang kemandirian bangsa,” tegas Ning Lia.

Ditambahkan Dr. Lia Istifhama, bahwa selain aspek pupuk, kemajuan mekanisasi pertanian nasional yang kini mencapai 2,1 HP per hektare setara dengan Thailand. Menjadi indikasi bahwa transformasi pertanian menuju sistem modern, efisien sudah di depan mata. Dan nilai tukar petani (NTP) yang kini berada di 124,36, kesejahteraan petani meningkat seiring kebijakan berpihak yang konsisten. Dengan
petani tulang punggung bangsa, mereka sejahtera ekonomi desa bergerak dan kedaulatan pangan jadi kenyataan.

Sementara sebelumnya Sekretaris Jenderal Kementan Ali Jami mengatakan, bahwa reformasi tata kelola pupuk menjadi pilar utama dalam perubahan ini. Melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025, Kementan berhasil memangkas 145 regulasi pupuk menjadi satu sistem terpadu yang menghubungkan produsen hingga petani. Hasilnya, harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi turun hingga 20 persen, dengan sistem distribusi yang kini lebih cepat dan transparan.

Berita Terkait :  Transportasi Kian Mudah, Rute Komuter Surabaya-Probolinggo Disiapkan untuk 2026

Direktur Pupuk dan Pestisida Ditjen PSP Kementan Jekvy Hendra, mengatakan, bahwa sejak penurunan harga pupuk diumumkan pada 22 Oktober 2025. Penebusan pupuk meningkat tajam hingga 78.000 petani per hari, dan PT Pupuk Indonesia. mlmemastikan stok pupuk bersubsidi aman, dengan cadangan mencapai 1,1 juta ton, cukup untuk kebutuhan 43 hari ke depan. (kim.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru