26 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Alami Penurunan, Luas Panen Padi di Jatim Diperkirakan 1,62 Juta Hektare dengan Produksi Padi 9,2 Juta Ton GKG

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Berdasarkan hasil Survei KSA, puncak panen padi pada 2024 sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya yang terjadi pada bulan Maret, puncak panen tahun ini terjadi di bulan April dengan luas panen mencapai 0,37 juta hektare.

Namun demikian, puncak panen padi pada April 2024 relatif lebih tinggi atau naik sekitar 854,03 hektare (0,23 persen) dibandingkan Maret 2023. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa, Zulkipli.

Realisasi panen padi sepanjang Januari?September 2024 sebesar 1,41 juta hektare, atau mengalami penurunan sekitar 72,89 ribu hektare (4,92 persen) dibandingkan Januari?September 2023 yang mencapai 1,48 juta hektare. Sementara itu, potensi luas panen padi pada Oktober?Desember 2024 diperkirakan sekitar 208,48 ribu hektare.

“Dengan demikian, total luas panen padi pada 2024 diperkirakan sebesar 1,62 juta hektare, atau mengalami penurunan sekitar 81,85 ribu hektare (4,82 persen) dibandingkan luas panen padi pada 2023 yang sebesar 1,70 juta hektar,” katanya.

Produksi padi di Provinsi Jawa Timur sepanjang Januari?September 2024 diperkirakan sebesar 7,95 juta ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 406,10 ribu ton GKG (4,86 persen) dibandingkan Januari?September 2023 yang sebesar 8,36 juta ton GKG.

Sementara itu, berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA September 2024, potensi produksi padi sepanjang Oktober?Desember 2024 ialah sebesar 1,27 juta ton GKG “Dengan demikian, total produksi padi pada 2024 diperkirakan sebesar 9,23 juta ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 484,32 ribu ton GKG (4,99 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 9,71 juta ton GKG,” terangnya.

Berita Terkait :  SIG dan Pemprov DKI Jakarta Revitalisasi Trotoar di Kawasan Kuningan

Produksi padi tertinggi pada 2023 terjadi di bulan Maret, sedangkan 2024 terjadi di bulan April. Sementara produksi padi terendah pada 2024 terjadi di bulan Januari. Produksi padi pada April 2024 yaitu sebesar 2,14 juta ton GKG, sedangkan produksi padi pada Januari 2024 sebesar 277,04 ribu ton GKG.

Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2024 adalah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Bojonegoro. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Mojokerto, Kota Blitar, dan Kota Batu.

Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2024 terjadi di beberapa wilayah seperti Kabupaten Gresik, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Banyuwangi. Di sisi lain, terdapat

beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi cukup besar, misalnya Kabupaten Tuban, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Bondowoso.

Disisi lain. Zulkipli juga memaparkan, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari?September 2024 diperkirakan setara dengan 4,59 juta ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 234,49 ribu ton (4,86 persen) dibandingkan Januari?September 2023 yang sebesar 4,83 juta ton.

Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober?Desember 2024 ialah sebesar 735,93 ribu ton. Dengan demikian, total produksi beras pada 2024 diperkirakan sekitar 5,33 juta ton, atau mengalami penurunan sebesar 279,66 ribu ton (4,99 persen) dibandingkan produksi beras pada 2023 yang sebesar 5,61 juta ton.

Berita Terkait :  Pemkab Situbondo Optimis Target Indikator MCP KPK 2024 Sebesar 95 Persen Tercapai

Sebagaimana diketahui, survei KSA ini memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi.[rac.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img