Kabupaten Malang, Bhirawa
Desa di Kabupaten Malang yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau terus bertambah. Sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mencatat terdapat dua desa baru yang masuk daftar mengalami kekeringan, yakni Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur dan Desa Putukrejo Kecamatan Kalipare.
Dua desa yang mengalami kekringan itu, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui BPBD setempat langsung memberikan bantuan tandon portable untuk mengisi air bersih.
“Kami sudah mengirimkan bantuan air bersih, dan juga memasang tandon air portable agar mempermudah warga untuk mengambil air. Dan pihaknya dalam mengirimkan air bersih tersebut menggunakan armada truk tangki air,” kata kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Minggu (13/10), kepada wartawan.
Dijelaskan, di Desa Bandurejo terdapat 385 Kepala Keluarga (KK) atau 1.115 jiwa yang terdampak kekurangan air bersih. Sedangkan untuk pendistribusian air itu tidak ditaruh di tandon, tapi langsung ke jerigen atau wadah plastik yang sudah disiapkan warga.
Namun, untuk Desa Putukrejo, terdapat 561 KK yang terdampak atau 2.244 jiwa yang terdampak, dan pihaknya terus melakukan asesmen pada desa tersebut.
Sementara, kekeringan air di Desa Bandungrejo di luar prediksi BPBD. Karena pada tahun lalu seluruh desa di Kecamatan Bantur ketersediaan air aman selama musim kemarau, yang juga sama pada Desa Putukrejo.
“Pihaknya, sudah mengirimkan 24 tandon air untuk dua desa tersebut, terdiri dari 8 tandon lipat dan 16 tangki berkapasitas 1.200 liter. Dan masing-masing desa mendapat 12 tandon, yang nantinya pada saat distribusi juga didampingi perangkat desa, supaya tidak berebut untuk mendapatkan air bersih,” ujar Sadono.
Dalam penenmpatan tandon air itu, lanjut dia, akan menyesuaikan kebutuhan dan pengaturan di tiap-tiap desa. Dan setelah tandon siap, pihaknya mengirim truk tangki berisi air bersih.
Sehingga distribusi air dilakukan setiap dua hari sekali, dengan tiga rute sekali pengiriman. Sedangkan sumber air yang digunakan berbeda, yang mana menyesuaikan jarak dari mata air ke lokasi terdampak.
Seperti untuk Desa Bandungrejo, kita mengambil air bersih dari Sumberbulu, yang lokasi sumber di perbatasan Desa Bandungrejo dengan Tulungrejo, Kecamatan Kalipare. Sedangkan untuk Desa Putukrejo, kita mengambil air dari Sumberdandang, yang terletak di Desa Kaliasri, Kecamatan Kalipare.
“Sebab, masing-masing sumber memiliki jarak lima kilometer dari lokasi terdampak kekeringan. Dan bantuan air bersih itu menggunakan stimulus agar Pemerintah Dsa (Pemdes) setempat dapat memecahkan sendiri masalah kesulitan air tersebut,” pungkasnya. [cyn.dre]