Subandi
Warga Kabupaten Sidoarjo diajak untuk rutin untuk membersihkan tempat-tempat penampungan air di sekitar rumah atau tempat kerja mereka.
Minimal seminggu sekali, untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aigypty, nyamuk pembawa virus dengue, yang bisa mengakibatkan demam berdarah.
Dari catatan Dinas Kabupaten Sidoarjo,kasus Demam Berdarah Dengue cukup besar di Sidoarjo. Sampai tanggal 5 Juni 2024, ditemukan 242 kasus dengan 2 kematian.
“Kami mengimbau semua elemen masyarakat, bergerak secara rutin, minimal seminggu sekali giat menguras, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas di lingkungan tempat tinggal masing-masing,” kata Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, belum lama ini.
Ajakan Plt Bupati Sidoarjo itu, juga dituangkan dalam SE Bupati Sidoarjo, bernomor 400.7.8/6628/438.5.2/2024. Agar menjadi perhatian Kepala OPD se-Kabupaten Sidoarjo, seluruh camat, seluruh Kepala Puskesmas, bahkan sampai para Kepala Desa maupun Kelurahan.
Mereka diharapkan dapat menjalin komunikasi, berkoordinasi, dan berkolaborasi dalam pencegahan dan pengendalian DBD di wilayah masing-masing.
“Minimal seminggu sekali, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk-Plus, digencarkan di wilayah kerja masing-masing,” ujarnya.
Masyarakat di Kabupaten Sidoarjo, juga diingatkan untuk menghindari gigitan nyamuk. Ada beragam cara yang bisa dilakukan. Masyarakat bisa memakai produk anti nyamuk, memakai kelambu saat tidur, serta memakai baju lengan panjang. Bisa pula memelihara ikan pemakan jentik.
Menurut Subandi, di Indonesia saat ini terjadi peningkatan kasus dengue. Sampai Minggu ke-18 Tahun 2024, terjadi sebanyak 91.269 kasus dengue. Bahkan, 641 di antaranya berakibat kematian. [kus.gat]
