Surabaya, Bhirawa
Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra (FK UC) menggelar program olahraga publik bertajuk “Speed to Prevent Run”. Kegiatan olahraga ini bagian dari kampanye Exercise is Medicine (EIM), yang digelar Minggu, (18/5) di UC Loop Universitas Ciputra Surabaya. Sebanyak 1.000 peserta dari berbagai kalangan masyarakat mengikuti kegiatan ini.
Ketua penyelenggara sekaligus Dosen FK UC, dr. Raden Roro Shinta Arisanti, M.Kes., AIFO, mengatakan kegiatan ini dipelopori dari kebiasaan malas gerak (mager) yang diterapkan sebagian besar masyarakat. Ini tentu saja mengkhawatirkan karena menjadi salah satu penyebab utama menurunnya kualitas kesehatan masyarakat.
“Banyak studi menunjukkan bahwa masyarakat urban kini semakin jarang bergerak, terjebak dalam rutinitas yang minim aktivitas fisik. Mulai dari duduk seharian di depan komputer, kurang berolahraga, hingga pola tidur yang terganggu. Akibatnya, berbagai penyakit kronis seperti hipertensi, obesitas, hingga gangguan metabolik semakin meningkat pada usia produktif,”ujarnya, Minggu (18/5).
Kegiatan lari ini membuka tiga pilihan jarak yaitu 3 km, 5 km, dan 10 km, kegiatan ini didesain agar semua orang, termasuk pemula, bisa berpartisipasi. “Kita ingin menjangkau masyarakat yang biasanya mager. Karena itu kami buka dari jarak 3 km agar semua bisa ikut. Prinsipnya sederhana: bikin mereka suka dulu. Kalau sudah suka, olahraga bisa jadi kebiasaan yang bertahan lama,” tambahnya.
Lebih dari sekadar aktivitas fisik, dr. Shinta menekankan bahwa bergerak adalah bentuk perawatan diri yang paling mendasar. “Gerakan ringan sekalipun mampu meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, memperbaiki kualitas tidur, dan membantu meredakan stres. Gerak juga membantu tubuh lebih rileks dan terhindar dari ketegangan yang seringkali muncul karena tekanan sehari-hari,” jelasnya.
Di tengah meningkatnya kasus kesehatan akibat gaya hidup sedentari, kegiatan seperti “Speed to Prevent Run” menjadi pengingat penting bahwa kesehatan bisa dimulai dari langkah kecil dan konsisten. Tidak harus menjadi atlet atau mengikuti tren, cukup temukan rasa suka dalam bergerak, dan biarkan tubuh menjadikannya kebiasaan sehat.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari perubahan gaya hidup masyarakat bahwa bergerak itu menyenangkan, bermanfaat, dan harus menjadi bagian dari keseharian kita,”tandasnya. [ina.wwn]


