Oleh :
Andriyanto
Kepala BRIDA Jatim dan Ketua PP Asosiasi Nutrisionis Indonesia
Menghadapi cuaca ekstrim saat ini, panas yang tinggi kemudian tiba-tiba turun hujan dengan suhu yang dingin, berakibat tingginya angka kesakitan. Angka kesakitan di Indonesia pada tahun 2024 sebesar 12,12%. Angka ini merupakan persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Malahan, angka kesakitan di pedesaan lebih tinggi dari di perkotaan.
Salah satu alternatif dalam menghadapi cuaca ekstrim ini, agar mencegah jatuh sakit adalah menghindari dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh. Dehidrasi yang terjadi pada tubuh manusia, terutama pada usia rentan yaitu anak-anak dan lanjut usia, akan menurunkan daya tahan tubuh, sehingga mudah sakit. Untuk itu, minum air yang cukup agar tidak dehidrasi harus dilakukan. Sudah barang tentu air minum yang memenuhi syarat kesehatan.
Air sangat bermanfaat bagi tubuh kita, terutama bagi proses metabolisme tubuh. Menurut penelitian, manusia lebih bisa bertahan tanpa makanan daripada tanpa air. Ini disebabkan 80 % dari tubuh kita adalah air. Air merupakan bagian terbesar dari tubuh kita, yang menjaga kelangsungan hidup sel-sel tubuh kita karena air lah yang membawa bahan makanan yang dibutuhkan sel untuk kelangsungan hidupnya dan membawa kembali sisa-sisa metabolisme sel melalui aliran darah ke organ pembuangan. Proporsi air dalam tubuh tergantung dari kandungan lemak dan otot yang terdapat dalam tubuh, oleh karena itu tubuh yang terbiasa olah raga akan mengandung lebih banyak air jika dibandingkan tubuh yang bukan atlet.
Air juga untuk mengatur temperatur tubuh dan berperan dalam banyak reaksi kimia di dalam tubuh kita. Air di tubuh kita berada di dalam sel, di antara sel dan pembuluh darah yang proporsinya terjaga oleh mekanisme keseimbangan cairan. Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2 – 2,5 liter atau setara dengan 8 – 10 gelas per hari untuk orang dewasa, dan 1,5 liter atau 6 gelas per hari untuk anak-anak dan lanjut usia.
Fungsi Air
Manfaat utama air minum bagi kesehatan tubuh kita adalah membentuk cairan tubuh, sebagai alat pengangkut unsur-unsur gizi, sebagai alat pengangkut sisa-sisa pembakaran yang tidak dapat digunakan lagi oleh tubuh, mengatur panas tubuh dan pelembab jaringan tubuh seperti mata, mulut dan hidung.
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien. Untuk kesuburan, air minum dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita.
Mengkonsumsi air minum dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.
Bila Anda kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit.
Faktor yang mempengaruhi pada Keseimbangan Cairan
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 liter per hari.
Diet seseorang berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika konsumsi makanan tidak seimbang, maka tubuh akan membakar protein dan lemak yang ada, sehingga serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan, hal ini akan menyebabkan oedema.
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, misalnya : Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui kehilangan air yang tidak terlihat (invisible water loss) atau penyakit ginjal dan kardiovaskuler juga sangat mempengaruhi proses regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
Kehilangan keringat juga dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi akan mengakibatkan peningkatan suhu tubuh secara drastis (hyperthermia) sehingga mempengaruhi daya tahan seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa atlit menghentikan olahraganya pada saat suhu tubuh mencapai 39,7 derajat Celcius.
Kehilangan keringat juga dapat menyebabkan kehilangan air dan mineral sehingga tekanan osmotik plasma darah akan naik sedangkan volume cairan tubuh akan turun. Peningkatan tekanan osmotik atau penurunan volume cairan tubuh dapat menyebabkan peningkatan rasa haus.
Dehidrasi
Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan kurang cairan atau dalam kondisi lebih parah terkena dehidrasi, yaitu keadaan yang timbul karena tubuh kekurangan air sehingga organ tubuh tidak berfungsi secara normal.
Rasa haus yang sangat merupakan salah satu gejala tubuh membutuhkan air. Gejala lainnya yang lebih parah jika tubuh mengalami kekurangan asupan air yaitu darah akan mengental sehingga rasa capai berlebihan, lesu, dan sering mengantuk. Jika darah mengental, akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.
Akan tetapi yang perlu diperhatikan bahwa kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi tersebut tidak harus ditandai dengan rasa haus. Seperti pada saat kita bekerja di ruang AC, hakekatnya tubuh juga akan kehilangan cairan tubuh, tapi tidak diiringi dengan rasa dahaga. Hal ini sebaiknya seseorang tetap rutin minum air.
Minum
Minuman dapat digunakan sebagai pemasok zat gizi atau nutrient. Nutrient yang dipasok lewat cairan (minuman) akan lebih mudah diserap dibanding nutrient yang dipasok lewat padatan (makanan). Konsumsi air putih setelah olahraga menyebabkan penurunan konsentrasi sodium dalam plasma (water intoxication), sehingga dapat mengurangi rasa haus (sekaligus mengurangi jumlah konsumsi air) dan merangsang pengeluaran urin yang berakibat pada tertundanya proses rehidrasi.
Jenis minuman yang baik bagi tubuh, bergantung juga pada kondisi seseorang. Penderita obesitas tentunya minuman yang pas bila tanpa atau sedikit tambahan gulanya. Seseorang yang aktivitas sehari harinya tinggi dan banyak mengeluarkan keringat dianjurkan minum minuman isotonik atau hipertonik. Aroma dan rasa minuman yang enak dapat mendorong seseorang untuk mengkonsumsi cairan atau minum.
—————— *** ———————