Surabaya, Bhirawa
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengaku setiap triwulan melakukan evaluasi terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jatim.
Banyak yang menjadi sorotan utama, khususnya kemajuan proyek Jalur Lingkar Selatan (JLS) dan Tol Besuki – Banyuwangi.
Pemerintah daerah dan pusat berupaya menyelesaikan proyek-proyek itu untuk meningkatkan konektivitas dan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengungkapkan bahwa fokus utama saat ini adalah pada proyek JLS dan Tol Besuki.
Disamping itu, Proyek JLS di Trenggalek hanya tinggal satu trase yang harus diselesaikan, yang memerlukan kolaborasi intensif dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
“Kami telah melakukan sharing dengan Pemda Trenggalek pada tahun 2025 untuk memastikan proyek JLS berjalan sesuai rencana,” ungkapnya saat ditemui usai menghadiri rapat sidang Paripurna di DPRD Jatim, Senin (1/7/2024).
Sementara itu, proyek tol Besuki – Banyuwangi, kata Adhy, meskipun masih dalam tahap jangka panjang, tetap berada dalam jalur yang ditetapkan. Fokus saat ini adalah menyelesaikan sektor Besuki pada tahun 2026.
“Dalam konteks PSN, Tol Besuki – Banyuwangi adalah prioritas kami. Kami memastikan agar proyek ini tetap berada di jalur yang telah ditentukan untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas di Jawa Timur,” tambahnya.
Proses evaluasi triwulan ini menyoroti tantangan dan progres yang dihadapi dalam implementasi proyek-proyek infrastruktur besar ini.
Untuk diketahui, Pemerintah sudah mencanangkan pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) 22 tahun silam.
Namun hingga saat ini JLS tersebut masih dalam proses pembangunan, pun ada yang masih dalam proses pembebasan lahan.
Pembangunan JLS di Jawa Timur tersebut, tak sedikit lahan yang digunakan. Dikutip dari laman DPRD Jawa Timur bahwa jalan yang menghubungkan antar pantai di Jawa Timur itu perkiraan membentang sepanjang ratusan kilometer. [geh]