Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo meninjau kesiapan Posko Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di wilayah Jawa Timur, Sabtu (20/12).
Pasuruan Raya, Bhirawa.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau langsung kesiapan Posko Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, Sabtu (20/12). Diantaranya, Posko Mudik PPK 1.1 Jawa Tengah, Posko Mudik PPK 3.5 Jawa Tengah, serta Posko Mudik PPK 4.2 Provinsi Jawa Timur.
Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan infrastruktur jalan nasional dan jalan tol serta dukungan peralatan dan personel dalam menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Nataru.
Dalam peninjauan tersebut, Menteri Dody menegaskan bahwa setiap posko Nataru telah dilengkapi dengan Disaster Relief Unit (DRU) dan material tanggap bencana seperti sheet pile, sand bag dan lain-lain.
Menurutnya, keberadaan posko tidak hanya untuk kesiapsiagaan bencana, tetapi juga untuk memastikan keselamatan pengguna jalan. Terlebih, setiap posko dijaga oleh dua hingga tiga personel yang siaga, serta didukung tim tambahan yang dapat segera menuju ke lokasi.
“Di setiap posko selalu kita siapkan DRU seperti sheet pile, sand bag, dan lain-lain. Kalau posko Nataru ini yang lebih utama bagaimana agar pengguna jalan kalau sudah lelah bisa istirahat, karena kalau diteruskan itu bahaya. Sekalian PPK yang stand by bisa mengawasi ruas yang dibidangi,” ujar Menteri Dody.
Menteri Dody juga menekankan pentingnya kesiapan peralatan dan personel agar respons penanganan dapat dilakukan dengan cepat apabila terjadi kondisi darurat.
“Paling utama kita siapkan peralatan yang dibutuhkan, jadi kalau misalnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti banjir, longsor, dan lain-lain, kita bisa bergerak cepat dalam waktu 24 jam sehingga tidak mengganggu kenyamanan masyarakat,” lanjut Menteri Dody.
Sementara, Kepala BBPJN Jawa Timur – Bali, Javid Hurriyanto menerangkan, kemantapan jalan nasional di Jawa Timur pada tahun 2025 adalah 94,83%. Dengan jumlah ruas 259 tuas dan total panjang jalan 2.261,68 km. Sementara di Bali, kemantapan jalan nasional telah mencapai 97,71% dengan total 79 ruas sepanjang 589,64 km.
“Diharapkan pada tahun 2026 kemantapan jalan nasional di Provinsi Jawa Timur dan Bali juga mengalami peningkatan sehingga semakin mempermudah konektivitas masyarakat,” jelas Javid.
Menteri Dody juga menegaskan bahwa pembangunan dan peningkatan infrastruktur akan terus dilakukan secara kontinyu.

“Beberapa ruas masih dalam tahap pekerjaan, sementara sebagian lainnya sudah mulai kontrak tahun ini dan akan dilanjutkan penanganannya pada tahun depan. Upaya tersebut diharapkan dapat mendukung kelancaran arus lalu lintas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat, baik pada masa Nataru maupun menghadapi beban lalu lintas yang lebih besar pada periode Lebaran mendatang,” tegas Menteri Dody.
Dengan kesiapan posko, peralatan, dan personel yang terkoordinasi, Kementerian PU optimistis pelayanan infrastruktur jalan nasional di Jawa Tengah dan Jawa Timur selama Nataru 2025/2026 dapat berjalan dengan aman, lancar, dan memberikan rasa nyaman bagi seluruh pengguna jalan.(ira,hil.hel).


