25 C
Sidoarjo
Sunday, December 21, 2025
spot_img

UC Surabaya Kirimkan 10 Relawan ke Sumatera untuk Respon Penyakit Pascabencana


Surabaya, Bhirawa
Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ciputra (UC) Surabaya kirimkan relawan ke wilayah terdampak banjir di Sumatra untuk mencegah munculnya penyakit pascabencana.

Terdapat 10 relawan akan menuju di Sumatra Barat, di Padang, disana berkordinasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, untuk merespon kesehatan pascabencana dan pencegahan wabah. Jumat, (19/12/2025).

Rektor Universitas Ciputra Surabaya, Prof. Dr. Wirawan Endro Dwi Radianto, M.ScA, CA., Ak, menjelaskan tim medis diterjunkan bertujuan memberikan layanan kesehatan sekaligus mencegah potensi munculnya wabah penyakit pascabencana dan pengiriman relawan merupakan bentuk empati dan kepedulian kampus terhadap korban bencana alam.

“Keterlibatan civitas akademika pada kemanusiaan jadi bagian dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi, terutama dalam situasi darurat seperti bencana banjir,” jelasnya.

Lanjut Prof. Wirawan mengatakan progam ini atas dukungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) diwujudkan melalui koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi mitra di daerah terdampak bencana.

“Selain tenaga medis, UC menyalurkan bantuan logistik berupa alat kesehatan, obat-obatan, serta kebutuhan hidup bagi masyarakat terdampak banjir di Sumatera Barat,” pungkas Prof. Wirawan.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra Prof. Dr. dr. Hendy Hendarto, Sp.OG(K), Subsp. FER mengukapkan penugasan relawan melalui tiga pendekatan utama, seperti Pendekatan penanganan penyakit akut yang umum muncul pascabencana, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, penyakit kulit, leptospirosis, dan dampak psikologis yang dialami warga terdampak.

Berita Terkait :  Sambangi Pedagang Pasar Besar, Abah Anton Mohon Doa Restu

“Selanjutnya Pendekatan kedua fokuskan pada pencegahan wabah melalui pemantauan dan deteksi dini penyakit, Langkah ini penting untuk mencegah penyakit berkembang menjadi kejadian luar biasa serta ketiga ialah edukasi kesehatan pada masyarakat terkait perilaku hidup bersih dan higienis di tengah keterbatasan sarana dan prasarana pascabencana,” ujarnya.

Prof. Dr. Hendy menambahakan tim relawan terdiri dari tenaga medis beragam keahlian, mulai dari dokter dengan kompetensi kebencanaan, dokter bedah, dokter umum, hingga mahasiswa kedokteran yang telah mendapatkan pembekalan. “Tim relawan diberangkatkan dari dokter-dokter yang memiliki keahlian, seperti ahli kebencanaan, dokter bedah, dokter umum, serta ada juga mahasiswa kedokteran,” imbuhnya. [ren]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru