Wali Kota Batu, Nurochman saat menyerahkan Insentif Lanjut Usia dan Disabilitas Tahap II di Kecamatan Bumiaji, beberapa waktu lalu.(Anas/Bhirawa)
Kota Batu, Bhirawa.
Pemerintah Kota Batu menyalurkan bantuan dalam bentuk insentif kepada warga. Hal ini dilakukan dalam upaya mendorong warga penerima agar bisa lebih mandiri dalam menjalankan usahanya. Bahkan pemberian insentif kali ini menyasar para penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia) yang ada di Kota Wisata ini.
“Insentif ini kami berikan tidak hanya untuk membantu warga penerima untuk bertahan, tetapi mendorong mereka untuk bisa tumbuh. Ketika penerima bisa mandiri dan produktif, di situlah perlindungan sosial benar-benar memberi dampak,” ujar Nurochman, Wali Kota Batu, Jumat (19/12).
Ia menyatakan apresiasinya atas kegigihan para lansia di Kota Batu. Seperti kegigihan Salamah, seorang lansia asal Dusun Dadapan, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji.
Diketahui, sebelumnya Salamah telah menerima bantuan usaha produksi ikan asin. Dengan bantuan tersebut, usaha tersebut kini berkembang menjadi usaha peyek ikan asin yang diproduksi secara mandiri.
“Dengan kegigihannya, usaha peyek ikan asin Bu Salamah dipasarkan dengan menitipkan ke saudara serta tetangga sekitar,” jelas Cak Nur, panggilan akrab Nurochman.
Dan di bulan Desember ini, Salamah kembali menerima insentif lansia tahap II dari Pemkot Batu. Bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp3 juta. Selain itu, Salamah juga memperoleh manfaat Program Sekolah Lansia dengan komponen bantuan sebesar Rp600 ribu setiap tiga bulan.
Selain lansia, bantuan insentif juga diberikan kepada warga disabilitas. Dan kali ini warga disabilitas penerima manfaat adalah Husein Abdulrahman Alfarizi, 8 th. Ia menjadi penerima Insentif Disabilitas Tahap II Tahun 2025 dengan bantuan uang tunai sebesar Rp 3 juta.
Diketahui, Husein merupakan anak kembar di mana satu anak meninggal dunia saat lahir. Sementara Husein bisa lahir selamat namun mengalami disabilitas. Saat ini, sang ibu bekerja sebagai penjahit agar tetap dapat mengasuh anaknya di rumah.
Cak Nur menyatakan bahwa perhatian terhadap anak penyandang disabilitas menjadi bagian penting dari arah pembangunan Kota Batu yang inklusif dan berkeadilan.“Negara harus hadir sejak dini. Anak-anak dengan kebutuhan khusus harus mendapat dukungan agar tetap memiliki masa depan yang layak,” tegasnya.
Wali kota memastikan program perlindungan sosial terus dijalankan secara berkelanjutan dan bisa menyentuh langsung kepada warga. Selain itu program ini sekaligus mendorong kemandirian keluarga penerima.(nas.hell)


