Ketua DPRD Tulungagung, Marsono.
DPRD Tulungagung, Bhirawa.
DPRD Tulungagung berharap perayaan Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di Kota Marmer dapat berlangsung kondusif. Mereka minta keamanan dan kenyamanan masyarakat saat Nataru.
“Yang pertama kami mendukung penuh segala upaya agar pelaksanaan ibadah Natal oleh umat Kristen dan Katolik dapat terlaksana dengan baik,” ujar Ketua DPRD Tulungagung, Marsono, Rabu (17/12).
Menurut dia, harapan dan permintaan DPRD Tulungagung sudah disampaikan saat rapat bersama semua pemangku kepentingan dan lembaga di Polres Tulungagung.
“Rapat membahas persiapan jelang Nataru,” sambungnya.
Marsono selanjutnya menyebut untuk yang sifatnya umum, utamanya jelang tahun baru, ia meminta semua OPD lingkup Pemkab Tulungagung dan lebih khusus pada Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung dan Polres Tulungagung dapat berkontribusi penuh pada layanan masyarakat.
“Masyarakat diberi layanan maksimal. Rasa aman dan nyaman,” tuturnya.
Politisi asal PDIP ini mencontohkan terkait daerah wisata, harus ada perhatian pada sektor transportasinya. Selain juga pada jalan yang masih rusak.
“Jalan rusak menjadi kajian Dinas PUPR atau yang membidangi. Tempat yang rawan longsor diberi tanda khusus seperti spanduk imbauan waspada dan lainnya. Juga memberi imbauan pada masyarakat untuk berkendara yang santun, mematuhi lalulintas, melengkapai sarana prasarana syarat kendaraan bermotor atau tentang kondisi kendaraan dan sebagainya,” paparnya.
Lebih lanjut Marsono mengatakan Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung dapat pula melakukan evaluasi terhadap rambu-rambu lalulintas. Jika ada yang sudah tidak layak diganti atau ditambah. Semuanya untuk berkontribusi pada rasa aman di perjalanan.
“Jadi berangkat wisata sampai pulang kembali nyaman. Dan untuk tempat wisata yang mungkin mengundang hal-hal ganguan keamanan semisal wisata pantai atau wisata pegunungan, tanah yang rawan longsor diberikan tanda-tanda yang paripurna. Ya Pokdarwis diberi pencerahan, pengelola pariwisata harus menyiapkan seluruh komponen yang memberikan pencerahan pada pengunjung wisata. Satu misal tidak merapat ke laut atau mengawasi seluruh anggota keluarganya sehingga tidak terjadi insden,” paparnya lagi.
Sedang soal kabar Pemkab Tulungagung akan merayakan tahun baru 2026 dengan pertunjukan kembang api, Marsono mengaku belum tahu. Belum tahu ada rencana pertujukan kembang api.
“Saya tidak mendengar ada rencana pertunjukan kembang api. Di rakor kemarin juga tidak membahas pertunjukan kembang api,” pungkasnya. (wed.hel)


