25 C
Sidoarjo
Tuesday, December 16, 2025
spot_img

Peringatan Lima Puluh Tahun Kemitraan Nestlé dengan Peternak Sapi Perah Rakyat di Jatim

Tahun ini, Nestlé Indonesia memperingati 50 tahun kemitraannya bersama para peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur. Kemitraan dimulai dengan pendampingan, edukasi dan bantuan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas susu sapi segar, maupun peningkatan kesejahteraan komunitas peternak sapi perah rakyat, dan sekarang telah berkembang untuk mendorong implementasi pertanian regeneratif. Saat ini, lebih dari 13.000 peternak sapi perah rakyat dari 28 koperasi di Jawa Timur merupakan mitra kerja Nestlé Indonesia.

Oleh Choirul Anam Djabar, Kota Surabaya

Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Georgios Badaro mengisahkan, bermula pada 1975, ketika pihaknya membeli 160 liter susu segar dari sebuah koperasi di Pujon, Malang. “Dengan dukungan tim Milk Procurement and Dairy Development (MPDD), tujuan awal kami adalah meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar melalui pendampingan teknis dan pelatihan, serta dukungan finansial untuk pengadaan peralatan peternakan.

Selama 50 tahun terakhir, kami telah membangun kemitraan yang kuat dengan ribuan peternak sapi perah, koperasi, serta pemerintah pusat dan daerah, dan berperan penting dalam membangun komunitas persusuan yang tangguh di Jawa Timur. Di Nestlé, kami selalu meyakini bahwa untuk dapat bertumbuh dan berkembang, komunitas yang kami layani dan tempat kami beroperasi juga harus turut berkembang. Capaian yang kami raih selama lima puluh tahun terakhir menjadi bukti nyata kuatnya kolaborasi, dan seiring melangkah ke depan, komitmen kami tetap sama,” kata dia.

Berita Terkait :  Pemkab Bojonegoro Siapkan Pompa Permanen dan Portabel Atasi Genangan

Menghadiri peringatan 50 tahun kemitraan antara PT Nestle Indonesia dengan peternak sapi perah rakyat Jawa Timur, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. drh. I Ketut Wirata, MSi menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Nestlé Indonesia yang selama lebih dari 50 tahun konsisten memperkuat industri pengolahan susu nasional.

“Kemitraan jangka panjang antara PT Nestlé Indonesia dan peternak sapi perah rakyat selama lima dekade merupakan contoh kolaborasi strategis yang mampu menjawab tantangan ketersediaan susu segar dalam negeri, mutu dan keamanan pangan asal hewan, serta keberlanjutan usaha peternakan rakyat. Kemitraan ini membuktikan bahwa kolaborasi berbasis kepercayaan mampu meningkatkan kualitas susu segar dalam negeri sekaligus memperkuat kesejahteraan peternak sapi perah rakyat.

Pemerintah terus mendorong penguatan sistem persusuan nasional melalui peningkatan produktivitas, kesehatan hewan, dan penguatan koperasi, sejalan dengan semangat Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN). Pemerintah membuka ruang kolaborasi yang lebih luas dengan pelaku usaha, asosiasi, dan koperasi untuk mendorong investasi, inovasi, serta adopsi teknologi di tingkat peternak,” papar dia.

Sejalan dengan hal tersebut, penguatan industri persusuan nasional juga dipandang sebagai bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan dan daya saing produk peternakan Indonesia. Upaya peningkatan kapasitas peternak dan koperasi, penguatan investasi industri, serta kolaborasi lintas sektor menjadi faktor kunci untuk memastikan keberlanjutan rantai pasok susu segar dalam negeri sekaligus mendorong pertumbuhan industri yang inklusif dan berkelanjutan.

Berita Terkait :  Ciptakan Desa Mandiri, Ubaya Menggelar Seminar Pengelolaan BUMDesa Berkelanjutan

Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia Karsan, S.SOS., M.M, juga menyampaikan bahwa optimis terhadap industri persusuan nasional. “Industri susu Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Kami percaya bahwa masa depan industri persusuan Indonesia akan ditentukan oleh tiga hal, yang pertama adalah penguatan kapasitas peternak dan koperasi memperkuat akses pembiayaan, teknologi, dan pendampingan agar produktivitas meningkat secara berkelanjutan. Berikutnya, investasi industri dalam negeri.

Kami mengapresiasi langkah Nestlé yang terus meningkatkan kapasitas produksi, memperluas fasilitas, dan memperkuat rantai pasok susu segar lokal. Berikutnya adalah kolaborasi lintas sektor. Tidak ada satu pihak pun yang bisa bekerja sendiri. Pemerintah, industri, koperasi, akademisi, dan peternak harus berjalan bersama dalam satu visi, yakni mewujudkan swasembada susu nasional,” ujar Karsan.

Sejalan dengan komitmen Nestlé Indonesia dalam memperkuat industri pengolahan susu nasional melalui digitalisasi pos penampungan susu. Hal ini disampaikan juga oleh Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Merijanti Punguan Pintaria mengatakan,

“Untuk mendorong kemajuan industri susu nasional di Indonesia, baik Nestlé Indonesia dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia turut memperkuat rantai pasok bahan baku susu segar dalam negeri antara lain dengan peningkatan teknologi melalui bantuan mesin peralatan digitalisasi di pos penampungan susu dan peralatan cooling unit untuk meningkatkan kualitas bahan baku bagi industri. Hingga 2024, digitalisasi telah diterapkan di Jawa Barat dan Jawa Timur, serta melibatkan ribuan peternak sapi perah. Kami berharap kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta seperti Nestlé Indonesia dapat berlanjut dan menjadi tolak ukur bagi industri pengolahan susu untuk semakin memperkuat rantai pasok dalam mewujudkan industri yang tangguh dan berdaya saing,” jelas dia.[ca.hel]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru