Agus Prijanto Utomo saat membuka Bimtek Kebangsaan dan menangkal disinformasi yang berkolaborasi dengan PWI Tulungagung, Selasa (16/12).
Tulungagung, Bhirawa.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tulungagung dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulungagung berkolaborasi menggelar bimbingan teknis peningakatan kapasitas wartawan, Selasa (16/12). Penyelenggaraan bimtek tersebut lebih difokuskan untuk membangun nilai kebangsaan dan menangkal disinformasi.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Tulungagung, Agus Prijanto Utomo, menyatakan saat ini media dan insan pers memegang peran penting sebagai penjaga nalar publik serta penyampai informasi yang akurat, berimbang dan bertanggungjawab.
āDalam konteks kebangsaan, insan pers tidak hanya dituntut untuk cepat dalam menyajikan informasi. Tetapi juga cermat dan beretika dan menangkal disinformasi yang dapat menggerus persatuan bangsa,ā ujarnya.
Ia memandang organisasi wartawan seperti PWI sebagai mitra strategis dalam menjaga stabilitas daerah dan memperkuat wawasan kebangsaan. Selain juga menumbuhkan kesadaran bela negara di tengah masyarakat.
āSinergi yang baik antara pemerintah dan media bukan untuk membatasi independensi pers, melainkan untuk membangun komunikasi yang sehat, transparan dan saling menghormati perang masing-masing,ā paparnya.
Agus Prijanto berharap dengan digelarnya bimtek peningkatan kapasitas para wartawan, utamanya anggota PWI Tulungagung semakin memahami pentingnya literasi kebangsaan.
āTermasuk etika jurnalistik serta kemampuan memverifikasi informasi,ā tandasnya.
Tampil sebagai narasumber dalam acara bimtek, yakni Ketua PWI Tulungagung, Wiwieko Dharmaidingrum dan Sekretaris PWI Tulungagung, Firmanto Imansyah. Mereka memaparkan materi masing-masing tentang Wartawan Cinta Tanah Air dan Sinergi Media dan Pemerintah dalam Membangun Nilai Kebangsaan serta Menangkal Diinformasi.
Menurut Wiwieko, insan pers mengemban tanggung jawab besar dalam menjaga keutuhan bangsa.
āKolaborasi antara PWI dan Bakesbangpol Tulungagung ini memperkuat nilai-nilai bela negara dan persatuan bangsa. Selain juga menegaskan kontribusi pers di tengah dinamika informasi,ā katanya.
Selanjutnya Wiwieko menandaskan dalam membangun nilai kebangsaan, wartawan dapat menyajikan berita yang memperkuat rasa cinta masyarakat pada NKRI, juga dapat memotivasi masyarakat untuk mencintai budaya lokal Indonesia.
āBudaya lokal seperti makanan bercitarasa enak dapat menjadi bagian dari nilai kebangsaan yang bisa juga mengharumkan nama bangsa di dunia internasional,ā terangnya. (wed.hel)


