Pemprov, Bhirawa
Bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas International (HDI), Dinas Pendidikan Jawa Resmikan Revitalisasi SDLB dan SMALB Tahun Anggaran 2025 sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Inklusif se-Jawa Timur.
Sebanyak sembilan SLB mendapat manfaat program revitalisasi. Adapun satuan pendidikan tersebut, yaitu SLB Negeri Gedangan Sidoarjo, SLB Negeri Juwetkenongo Sidoarjo, SLB Negeri Banyuates Sampang, SLB Negeri Saronggi Sumenep, SLB Negeri Sampang, SLB Cinta Ananda Sumenep, SLB Siswa Budhi Surabaya, SLB PGRI Tlanakan Pamekasan, dan SLB Grahita Sari Dharma Wanita Surabaya.
Dalam puncak peringatan HDI di SLB Negeri Gedangan Sidoarjo, Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai menuturkan program revitalisasi ini sebagai bentuk peningkatan sarana dan lingkungan belajar yang lebih ramah disabilitas.
Ia menyebut, revitalisasi SLB juga sebagai komitmen pemerintah dalam memperkuat kualitas layanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
“Program ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam memastikan lingkungan belajar di sekolah luar biasa menjadi lebih ramah disabilitas, aman, nyaman, serta sesuai kebutuhan peserta didik,”ucap Aries, Jumat (12/12) lalu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program revitalisasi ini mencakup pembaruan ruang kelas, fasilitas penunjang vokasi, aksesibilitas sekolah, hingga peningkatan infrastruktur dasar agar lebih layak untuk proses pembelajaran.
Salah satu sekolah yang mendapatkan program revitalisasi adalah SLB Gendangan Sidoarjo. Pada kesempatan ini, Aries meninjau program revitalisasi gedung sekolah. Ia memastikan fasilitas pembelajaran di SLBN Gedangan, termasuk ruang fisioterapi yang menjadi salah satu layanan penting bagi siswa harus layak.
“Kita ingin setelah mendapatkan program ini, fasilitas untuk menunjang anak-anak istimewa ini harus benar-benar dirawat secara optimal, terutama ruang fisioterapi. Agar pelayanan terapi bagi anak-anak berjalan dengan aman, nyaman, dan sesuai standar kebutuhan,”ujar Aries menekankan.
Ia juga menyoroti perlunya penyusunan tata ruang yang lebih mendukung aktivitas terapi serta memastikan ketersediaan alat-alat fisioterapi yang berfungsi baik. Menurutnya, layanan fisioterapi memegang peran penting dalam mendukung perkembangan motorik dan kemandirian peserta didik.
Usai peresmian dan peninjauan fasilitas sekolah, Kadindik juga meninjau Kebun SIKAP, sebuah program pemanfaatan lahan sisa sekolah untuk kegiatan berkebun yang berbasis pembelajaran vokasi. Kebun ini menjadi media pembelajaran langsung yang melatih keterampilan bercocok tanam, perawatan tanaman, hingga panen hasil kebun.
“Saya sangat mengapresiasi upaya sekolah yang mampu memanfaatkan lahan sisa menjadi Kebun SIKAP yang produktif. Ini adalah bentuk kreativitas dan kerja keras yang patut diapresiasi karena mampu menghadirkan ruang belajar nyata bagi anak-anak kita,” ujar Aries dalam kunjungannya.
Menurut Aries, pembelajaran berbasis praktik seperti Kebun SIKAP sangat relevan untuk melatih kemandirian, tanggung jawab, hingga keterampilan vokasi yang bermanfaat bagi masa depan anak-anak berkebutuhan khusus. Program ini juga memperkuat pendidikan karakter melalui kegiatan nyata yang dilakukan langsung oleh siswa.
Ia berharap pada kunjungan berikutnya, Kebun SIKAP dapat berkembang dengan komoditas yang lebih variatif sehingga mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya bagi peserta didik. Penguatan program seperti ini, menurutnya, harus terus dirawat dan diperluas agar sekolah mampu menghadirkan lingkungan belajar yang inspiratif.
Sebagai informasi, Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang digelar di SLB Gedangan Sidoarjo, Kadindik Jatim Aries Agung Paewai membuka serangkaian agenda kegiatan yang meliputi pembukaan Festival Seni Budaya dan Vokasi, serta peninjauan sarana prasarana dan Kebun SIKAP.
Kunjungan ini turut didampingi oleh Kepala Bidang Pembinaan PK-PLK, Iva Chandraningtyas, sebagai bentuk penguatan koordinasi dan implementasi layanan pendidikan khusus di Jawa Timur.
Dalam kesempatan ini, mantan Pj Wali Kota Batu ini mengapresiasi kreativitas anak-anak istimewa yang berhasil menampilkan Tari Remo. dengan penuh percaya diri. Selain itu, festival turut diramaikan dengan pertunjukan angklung, fashion show, dan pameran karya vokasi siswa yang menampilkan hasil pembelajaran berbasis keterampilan yang telah dilakukan sepanjang tahun.
“Tidak semua anak seusia mereka memiliki keberanian dan kepercayaan diri untuk tampil menunjukkan bakatnya. Ini adalah anugerah Tuhan yang tidak dapat kita banding dan samakan dengan apa pun. Saya mengajak para guru dan orang tua untuk terus mendukung, merawat, dan memberi ruang bagi kreativitas serta potensi anak-anak spesial kita agar berkembang,” ujar Aries.
Menurutnya, festival seperti ini tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga sarana tumbuhnya kepercayaan diri dan karakter anak-anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusif, kata Aries, harus memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak untuk mengembangkan potensi terbaik mereka.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur berharap dapat terus memperkuat kualitas layanan pendidikan khusus di seluruh wilayah, sekaligus memastikan setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki ruang untuk belajar, berkembang, dan berkarya.
Menjelang akhir acara, Kadindik Aries memberikan santunan tambahan kepada 6 tenaga cleaning service dan 3 tenaga keamanan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekolah.
Rangkaian kegiatan Aries di SLBN Gedangan ini menjadi penegasan bahwa Jawa Timur terus bergerak menuju layanan pendidikan inklusif yang lebih kuat, berkeadilan, dan berpihak pada perkembangan seluruh peserta didik, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus. [ina.gat]


