30 C
Sidoarjo
Tuesday, December 16, 2025
spot_img

Dinas KB, PP dan PA Pemkab Tulungagung Ajak Media Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Dokter Kasil Rokhmad saat membuka acara sosialisasi pemberitaan ramah perempuan dan anak korban kekerasan, Senin (15/12) siang.

Pemkab Tulungagung, Bhirawa.
Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ((KB, PP dan PA) Kabupaten Tulungagung mengajak media masa mencegah terjadinya kasus kekerasan pada perempuan dan anak. Di antaranya dengan cara menggencarkan kampanye serta pemberitaan yang ramah perempuan dan anak.

“Tugas KB, PP dan PA serta media mencegah jangan sampai terjadi kekerasan pada perempuan dan anak. Kita melakukan sosialisasi dan kampanye,” ujar Kepala Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad, di sela acara sosialisasi pemberitaan ramah perempuan dan anak korban kekerasan di salah satu hotel di Kota Tulungagung, Senin (15/12) siang.

Kalau pun kemudian juga terjadi kasus kekerasan pada perempuan dan anak, menurut Kasil, Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Tulunggaung akan melakukan tindak lanjut.

“Setiap pengaduan akan kami tangani. Dan berikutnya dilakukan trauma healing,” sambungnya.

Sampai akhir bulan November 2025, Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Tulungagung mencatat sebanyak 68 kasus kekerasan perempuan dan anak yang terjadi di Tulungagung. Rinciannya, 16 kasus kekerasan fisk, kemudian empat kasus kekerasan psikis, enam kasus penelantaran, 33 kasus kekerasan seksual, satu kasus TPPO dan delapan kasus kekerasan lainnya.

Kasil menyebut penanganan kasus-kasus kekerasan tersebut dilakukan bekerjasama dengan pihak lain atau instansi terkait sesuai spesifikasinya.

Berita Terkait :  Bupati Malang Resmikan Jalan Rabat Beton Usaha Tani Hubungkan Tiga Desa

“Misalkan untuk kekerasan seksual pasti melibatkan polisi dan Dinas Kesehatan. Begitu pun dengan kekerasan fisk akan melibatkan RSUD juga sampai pada pendampingan psikologi nantinya,” tuturnya.

Diakui mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung ini, kasus kekerasan perempuan dan anak di Tulungagung cenderung menurun setiap tahunnya. Pada tahun 2024 lalu tercatat sebanyak 74 kasus. Sementara pada tahun 2023 silam sejumlah 93 kasus

“Semoga ini bukan fenomena gunung es. Memang benar-benar turun. Karena kami terus melaukan sosialisasi di kecamatan-kecamatan dan desa. Termasuk di pertemuan PKK dan kelompok perempuan. Dan sekarang mengajak pula media,” paparnya lagi.

Yang mengejutkan, Kasil tidak memungkiri jika sudah ada anak di Tulungagung yang sampai terpapar paham radikalisme. Namun anak tersebut sudah pula ditangani dan mendapat pendampingan aparat terkait.

“Karena itu, kejadian ini perlu menjadi perhatian keluarga. Waspada pada anaknya,” tandasnya.

Soal kemana harus melapor jika terjadi kekerasan pada perempuan dan anak, Kasil membeberkan bisa menghubungi nomor 129 atau mengunduh aplikasi SAPA 129.

“Kami buka ruang agar korban berani melapor dan berani mengadu,” pungkasnya. (wed.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru