Pembangun Media Birokrasi, Keras Bekerja, Lembut Membina
Kabar duka itu datang tepat saat mentari mulai tenggelam di ufuk barat. Nawang Esthi Lestari, senior, kakak, pembimbing Harian Bhirawa berpulang ke Rahmatullah , Sabtu (13/12). Inna Lillahi Wa inna Ilaihi Rojiun.
Oleh:
Gatot Suryo Widodo, Kota Surabaya
Perempuan kelahiran 1964 ini memang bukan sekedar anggota keluarga Harian Bhirawa biasa bagi generasi media massa yang berumur 57 tahun ini. Tapi senior yang meletakkan dasar bangunan baru Harian Bhirawa dalam visi misinya di wilayah birokrasi.
Nawang Esthi, yang akrab disapa mbak Nawang oleh generasi di bawahnya dikenal sebagai sosok wartawan yang mampu menembus wilayah birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang saat Gubernur Imam Utomo menjadi salah satu model birokrasi paska reformasi.
Bahkan Pimpinan Umum Harian Bhirawa mediao tahun 2000 an, Ali Salim sering meminta wartawan-wartawan muda yang baru masuk di koran ini menjadi Nawang Esthi sebagi figur contoh. “Kalian bisa meniru Nawang, bagaimana bekerja dengan pola di Bhirawa,” ujar Ali Salim saat itu.
Atas upaya keras anak Bojonegoro ini pulalah , Harian Bhirawa pelan namun pasti menjadi bagian penting ,bahkan menentukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dari sisi informasi di media massa. Siapa birokrasi Jatim yang tidak kenal Nawang, siapa yang tidak kenal Harian Bhirawa , menjadi semacam clue bagi wartawan muda Bhirawa saat mengkaver berita di wilayah birokrasi terutama pemerintahan provinsi Jatim.
Bagi Bhirawa, pak Ali Salim adalah peletak dasar strategi korang birokrasi , dan Nawang Esthi adalah eksekutor lapangannya.
Kepemimpinan yang tegas namun lembut di dalam menjadi warna Harian Bhirawa saat Nawang Esthi memimpin koran yang bermarkas di Surabaya ini pada medio 2015 sampai 2024. Bagaimana tidak , nawang Esthi musti memimpin seratusan karyawan yang beragam generasi dan pemikiran.
“Banyak yang bisa kita pelajari dan sykuri dari kepemimpinan Mbak Nawang. Masa di mana kita bisa berkembang dan cukup kuat dimedia massa sampai sekarang,” ungakp Wahyu Kuncoro , Dirut dan Pemred Haruan Bhirawa saat ini.
Keberhasilan harian Bhirawa menggelar dua kali simposium regional Jawa Timur di Hari Ulang tahunnya ke 48 dan 50 menjadi bukti nyata media ini menjadi salah satu raja di media lokal Jawa Timur.
Bagaimana tidak , di dua simposium regional ini tidak hanya Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang hadir, tetapi juga seluruh kepala daerah di wilayah timur Jawa Dwipa ini.

“Siapa sangka koran sekecil tiu mampu menggelar acara besar dengan semua kepala daerah hadir? ” adalah pertanyaan yang sering terlontar dari tokoh -tokoh pers Jawa Timur.
Namun , kuasa Tuhan tidak bisa ditolak, Nawang Esthi mulai sakit dan tidak bisa membimbing Harian Bhirawa sejak medio 2020 hingga melepas jabatan di tahun 2024. Penyakit diabetesnya memaksa perempuan tangguh ini harus beristirahat total.
Dan akhirnya, Nawang Esthi Lestari harus meninggalkan kita semua menghadap Penciptanya tepat warna langit mulai menebar lembanyung senjanya. “Selamat jalan Mbak, Anda orang baik dan semoga Tuhan Yang Maha Esa menerima semua kebaikanmu,” [gat]



Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun…
Turut Berduka cita atas Kepergian Mba Nawang. Sebagai yang pernah bekerjasama, beliau adalah Pemimpin, Senior sekaligus Mentor yang luar biasa bagi kami yang masih muda dan baru belajar menapaki dunia jurnalistik.
Semoga husnul khotimah untuk Mba Nawang. Keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dan keikhlasan…
Aamiin…aamiin Ya Robbal Alaamiin….