Surabaya, Bhirawa
Menutup masa perkuliahan semester gasal 2025/2026, sebanyak 36 mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang sedang menempuh mata kuliah Manajemen Produksi dan Pemasaran Radio-TV (RTV) melakukan kunjungan ke redaksi Kompas TV Biro Jatim, Senin (8/12).
Kedatangan mahasiswa yang didampingi dosen pengampu mata kuliah Wahyu Kuncoro, ST., M.Med.Kom tersebut disambut hangat Kabiro Kompas TV Jatim Wachid Mukhaidori. Selain mendapatkan penjelasan terkait proses produksi dan pemasaran program TV, mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk mendiskusikan apa saja yang terkait dengan dunia penyiaran.
“Kunjungan ini merupakan bagian dari bentuk praktikum mata kuliah Manajemen Produksi dan Pemasaran RTV. Harapannya mahasiswa bisa melihat secara langsung bagaimana menajemen produksi di dunia penyiaran,” jelas Wahyu di sela-sela acara kunjungan.
Menurut Wahyu, perkembangan teknologi yang difasilitasi oleh internet juga berdampak banyak dalam dunia penyiaran, termasuk misalnya dalam penerapan AI di dunia penyiaran.
“Oleh karena itu, kami juga ingin tahu langsung bagaimana strategi dunia penyiaran dalam menyikapi keberadaan AI,” jelas Wahyu lagi.
Kabiro Kompas TV Wachid Mukhaidori menyamput baik kunjungan mahasiswa Untag Surabaya ke kantornya. Langkah tersebut sesungguhnya juga menjaga hubungan baik yang selama ini sudah terjalin antara Kompas TV dan Kampus Untag Surabaya.
“Dunia akademis dan dunia praktis penyiaran tentu harus selalu menjaga komunikasi agar bisa saling belajar,” jelas Wachid yang didampingi Wakil Kabiro Kompas TV Jatim Kristian, Bagian Produksi Luki dan Tim kreatif media sosial Wahyu.
Mahasiswi Untag Surabaya Fanya mengaku senang bisa melihat langsung dan mendengar penjelasan dari pelaku penyiaran seperti Kompas TV.
“Kompas TV Adalah media pnyiaran utama di Indonesia, jadi bisa menjadi rujukan bagi kami mahasiswa untuk melihat bagaimana wajah penyiaran di Indonesia,” jelas Fanya, Menurut Fanya, momentum kunjungan tersebut juga menjadi ajang tukar pendapat tentang materi yang didapat dikelas denga apa yang terjadi di dunia nyata.
“Kadang kalau di kelas kita hanya membayangkan saja, maka dengan kunjungan ini mahasiswa bisa tahu persis apa apa yang sebelumnya hanya tahu teorinya saja,” jelas Fanya sambil tersenyum. [why]


