25 C
Sidoarjo
Monday, December 8, 2025
spot_img

Seni Pertunjukan Mesin Ekonomi Baru, Simposium PCU Bahas Masa Depan Kota Kreatif

Surabaya, Bhirawa
Petra Christian University (PCU) melalui Petra Theatre dari Program English for Creative Industry (ECI) bekerja sama dengan Institut Français Indonésie (IFI Surabaya) menggelar Simposium Nasional tentang Masa Depan Kota Kreatif di Matthew Conference Hall, PCNU Surabaya.

Simposium Nasional bertema”Performing the Future: Building Creative Cities Through Art and Collaboration”, dimana forum mendiskusikan bagaimana teater yang sering disebut sebagai “mesin memori” dapat bertahan dan bahkan menjadi motor ekonomi baru melalui inovasi. Jumat, (5/12/2025)

Ketua acara Simposium Nasional, Meilinda mengukapkan bahwa acara kolaborasi antara Akademisi, Pemerintah Kota, Dunia Usaha, dan Komunitas, simposium juga menjadi wadah merumuskan peta jalan strategis yang memastikan seni pertunjukan tidak hanya bertahan, tapi memimpin pembangunan Surabaya sebagai kota kreatif.

“Fokus utama Simposium ialah integrasi nyata antara pendidikan seni di bangku sekolah dan kampus melibatkan guru SMA, mahasiswa, dan akademisi lintas universitas dengan konsep Whole Person Education,” Jelasnya.

Acara menghadirkan lima pembicara di tingkat global seperti IGAK Satrya Wibawa (Duta Besar RI untuk UNESCO) membahas diplomasi budaya, UNESCO Creative Cities, dan tantangan representasi budaya di era digital, Meilinda (Theatre Academia, Petra Christian University) akan membahas mengenai peran teater dan whole person education dalam membangun generasi kreatif dan ekosistem kota kreatif, Dwinita Larasati dari Indonesia Creative City Network (ICCN) akan membahas mengenai ekosistem kota kreatif Indonesia, kolaborasi lintas sektor, dan peran seni pertunjukan bagi perkembangan kota, Vincent Padaré (Institut Français Indonésie – IFI) membahas mengenai praktik kota kreatif di Prancis dan kolaborasi budaya Prancis-Indonesia dalam seni dan industri kreatif, dan Ra Sapta Candrika (Teater Koma) membahas mengenai masa depan teater di era digital, transformasi produksi, dan keberlanjutan seni pertunjukan dari sudut pandang praktisi.

Berita Terkait :  Bupati dan Wabup Madiun Ingin Segera Wujudkan Kabupaten Madiun Bersahaja
Narasumber saat memberika memaparkan materi pada tamu undangan di Matthew Conference Hall, PCU Surabaya.

Lanjut Meilinda mengatakan perayaan 23 tahun berdirinya Petra Theatre milik program English for Creative Industry (ECI) berwujud Simposium Nasional ini bergerak melampaui sekadar kilas balik. “Kegiatan merupakan wadah strategis untuk melahirkan peta jalan konkret yang akan membawa Surabaya menjadi pusat industri seni pertunjukan kelas dunia,” Pungkas Meilinda.

Meilinda menjelaskan bahwa pentingnya menghubungkan seni pertunjukan dengan kebijakan publik dan industri kreatif baik di tingkat daerah maupun nasional terlebih dahulu. “Seni pertunjukan tidak hanya sekadar hiburan, tapi sebuah investasi strategis yang mampu menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dan diplomasi budaya menuju Indonesia Emas 2045”, tuturnya.

Meilinda menambahkan Surabaya memiliki potensi luar biasa yang butuh didorong mulai dari revitalisasi Balai Budaya di tengah kota yang berpotensi. “Tempat ini menjadi panggung besar buat produk seni pertunjukan lokal seperti tari, teater dan musik siap menarik turis internasional untuk menikmati kota Pahlawan kita ini,” Imbuhnya.[ren.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru