Kab Pasuruan, Bhirawa
Kecelakaan di perlintasan tidak berpalang pintu di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan menelan korban jiwa. Mobil Honda Accord tertabrak Kereta Api (KA) Mutiara Timur di JPL No 88 (Tak Terjaga) Km 41+4/5, petak jalan antara Stasiun Porong-Stasiun Bangil, tepatnya di Jl Selokambang, Kelurahan Gunung Gangsir, Beji, Pasuruan, Minggu (30/11).
Akibat kecelakaan itu, menyebabkan empat penumpang mobil yang merupakan ayah-ibu dan dua anaknya tewas. Sedangkan, 1 anak balita selamat.
Kapolsek Beji, Kompol Akhmad Sukiyanto menyatakan, agar tragedi itu tidak kembali terulang, pihak berwenang memutuskan untuk menutup pelintasan tak berpalang pintu ini. Penutupan diperuntukkan untuk kendaraan roda empat, sementara masih diberikan ruang untuk kendaraan roda dua.
”Kami sudah berkoordinasi dengan PT KAI Daop 8 dan pemerintah desa melakukan penyempitan jalan. Yaitu, memasang patok di jalan perlintasan kereta. Sisi selatan sebanyak dua patok, sisi utara sebanyak tiga patok,” papar Akhmad Sukiyanto, Senin (1/12).
Kompol Sukiyanto menjelaskan, pemasangan patok untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta api serta masyarakat. Adapun, jalan yang semula bisa dilewati oleh kendaraan roda empat, kini hanya bisa dilewati roda dua.
”Ini tak lain supaya insiden itu tidak terulang kembali dengan pengendara mobil,” kata Akhmad Sukiyanto.
Diketahui, mobil Honda Accord yang ditumpangi sekeluarga tertabrak Kereta Api (KA) Mutiara Timur di Beji, Kabupaten Pasuruan. Empat orang tewas, sementara satu selamat dan hanya terluka ringan. Empat korban tewas dalam kecelakaan maut itu adalah ayah-ibu dan dua anaknya. Mereka yakni Muhammad Muhaimin (33), Suci Nurjannah (33), Muhammad Yisran Alim Mukhsin (9), Putri Indah Ramadhani (6).
Sementara seorang Balita yang juga anak dari Muhaimin-Suci, selamat. Balita Rizka Putri Maharani (1), yang mengalami luka ringan dan saat ini dalam perawatan. [hil.fen]


