Surabaya, Bhirawa
Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur bersama Yayasan Rumah Kinasih Blitar kembali menorehkan capaian penting melalui partisipasi Galeri Disabilitas Kinasih (GADISku) dan UPT Dinsos Jatim dalam kegiatan South-South and Triangular Cooperation on Inclusivity and Economic Empowerment for Persons with Disabilities (SSTC IEE) yang diselenggarakan pada 25-29 November 2025 di Yogyakarta. Forum internasional ini mempertemukan Indonesia, Jerman, dan Yordania untuk memperkuat praktik pemberdayaan penyandang disabilitas berbasis kerja sama lintas negara.
Program Guideline SSTC IEE ini dirancang untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan meningkatkan model-model lokal inklusi disabilitas, lalu memperluas replikasi praktik baik melalui proses peer learning dan kolaborasi antarnegara. GADISku menjadi salah satu inisiatif yang terpilih untuk mengikuti rangkaian pengembangan model tersebut.
Delegasi GADISku masuk Daftar Peserta Resmi SSTC IEE 2025 – 2027, kehadiran GADISku dalam forum ini menjadi representasi Jawa Timur dalam memperlihatkan model inklusi yang kolaboratif dan berkelanjutan. Serta membawa Inovasi, bukan sekadar berpartisipasi, keterlibatan GADISku dalam SSTC IEE merupakan momentum penting bagi Jawa Timur untuk menegaskan posisi sebagai pelopor pemberdayaan disabilitas berbasis kolaborasi daerah.
“Kami tidak datang ke SSTC hanya untuk belajar, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki model inklusi yang bisa dibagi dan dikembangkan di level internasional. GADISku adalah bukti nyata kolaborasi antara masyarakat sipil dan pemerintah yang mampu memperkuat kemandirian ekonomi penyandang disabilitas,” kata Direktur GADISku Edy Cahyono, Minggu (30/11).
Ia menambahkan bahwa GADISku membawa pengalaman dalam mengintegrasikan pelatihan kerja, galeri produk, showroom, serta inkubasi usaha yang selama ini mendorong kemandirian disabilitas di berbagai kabupaten/kota.
“Forum ini memberi ruang bagi kami untuk memperdalam praktik inklusi, memperbaiki model layanan, serta membuka peluang kemitraan global. Kami ingin GADISku menjadi inspirasi bagi daerah lain, baik di Indonesia maupun negara mitra SSTC,”
Program Guideline SSTC IEE
Setiap sesi didesain untuk memperkuat kapasitas lembaga lokal dalam merancang inovasi inklusi yang dapat direplikasi dan dikembangkan di tingkat global. GADISku Menuju Proses Replikasi dan Penguatan di Tahun 2026.
Mengikuti kerangka SSTC – IEE 2025-2027, inisiatif terpilih seperti GADISku akan terus mendapatkan pendampingan dalam penyempurnaan model, dokumentasi praktik baik, hingga presentasi kepada calon mitra pendanaan internasional.
“Kami membawa harapan bahwa GADISku dapat menjadi percontohan inklusi tingkat nasional dan internasional. Melalui SSTC – IEE kami ingin memastikan penyandang disabilitas mendapat akses yang lebih luas pada kesempatan ekonomi yang adil dan bermartabat, ” kata Edy.[wwn.kt]


