Pemkab Bondowoso, Bhirawa.
Untuk meningkatkan kesehatan hewan sekaligus memastikan fasilitas BBI tetap dalam kondisi optimal, Pemkab Bondowoso melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) setempat menggelar Pelayanan Pengobatan Massal Ternak dan Pemeriksaan Aset Balai Benih Induk (BBI) di wilayah Sumber Wringin, Rabu (26/11).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi’i dan jajaran Disnakkan, Forkopimcam Sumber Wringin, para kepala desa, dokter hewan, paramedik veteriner, penyuluh peternakan, serta para peternak.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i membuka kegiatan tersebut. Ia pun menegaskan bahwa pelayanan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor peternakan.
“Kegiatan pengobatan massal ternak ini adalah wujud perhatian pemerintah untuk menjaga kesehatan hewan, meningkatkan produktivitas, dan menekan risiko penyakit sejak dini,”ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemeriksaan aset BBI Sumber Wringin penting dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana produksi benih ternak agar mampu mendukung ketersediaan bibit unggul bagi masyarakat. “BBI harus menjadi pusat penyedia bibit ternak yang berkualitas. Pemeriksaan aset hari ini memastikan seluruh fasilitas bekerja optimal untuk masyarakat,”tegasnya.
Menurutnya, sektor peternakan dalam beberapa tahun terakhir menghadapi tantangan besar, mulai dari penyakit hewan, fluktuasi harga pakan, hingga tuntutan peningkatan kualitas bibit. Oleh karena itu kata dia, pemerintah hadir tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai mitra bagi para peternak.
Tak lupa Ia pun mengapresiasi pendekatan jemput bola Disnakkan yang dinilai efektif menjangkau wilayah dengan akses geografis menantang seperti Sumber Wringin. “Program pelayanan terpadu seperti ini sangat penting. Peternak bisa langsung menyampaikan kebutuhan dan kendala di lapangan,”terangnya.
Wabup As’ad mengajak para peternak memanfaatkan pelayanan kesehatan hewan ini secara maksimal. Pihaknya berkomitmen memperkuat layanan kesehatan hewan, pembinaan kelompok ternak, peningkatan pakan, hingga memperluas kemitraan usaha demi kesejahteraan peternak.
Diterangkannya, pihaknya optimistis jika sektor peternakan dapat menjadi penggerak ekonomi Bondowoso melalui penyediaan bibit unggul, layanan kesehatan yang memadai, dan pendampingan teknis berkelanjutan. “Kami berharap sektor peternakan semakin berperan dalam mendorong ekonomi daerah. Bondowoso harus menjadi daerah penghasil ternak yang sehat, berkualitas, dan berdaya saing,”pungkasnya.[san.ca]


