25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Sarasehan di Untag Surabaya, Strategi PTS Bersaing di Tingkat Global


Surabaya, Bhirawa
Untag Surabaya menggelar kegiatan sarasehan bertajuk “Transformasi Badan Penyelenggara dan PTS Menuju PTS Unggul Berkelas Dunia” di Graha Wiyata Untag Surabaya.

Kegiatan tersebut dihadiri Direktur kelembagaan direktorat jenderal pendidikan tinggi Kemendiktisaintek, Prof. Dr. Mukhamad Najib, S.T.P., M.M, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof Dr Dyah Sawitri, S.E., M.M., Ketua ABP-PTSI, , Prof. Dr. Thomas Suyatno, ini menjadi ruang diskusi untuk merespons dinamika terbaru pendidikan tinggi sekaligus memperkuat peran PTS dalam ekosistem nasional, Selasa (18/11).

Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiktisaintek, Prof. Dr. Mukhamad Najib, S.T.P., M.M, mengukapkan PTS memegang peran strategis dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi Indonesia, terutama terkait perluasan akses dan peningkatan kualitas.

“Saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi baru 32 persen, sementara pemerintah menargetkan kenaikan menjadi 38 persen pada 2029, untuk mencapai target tersebut, seluruh perguruan tinggi, termasuk PTS, harus memperkuat kontribusinya,” katanya.

Lanjut Prof. Najib mengatakan ada sekitar 3 juta lulusan SMA yang belum kuliah, karena itu PTS perlu terus mengambil peran untuk membuka akses pendidikan seluas-luasnya. Terkait isu PTS di Jawa Timur yang disebut kekurangan mahasiswa akibat peningkatan penerimaan PTN-BH, Prof. Najib menilai persoalan tersebut dilihat berdasarkan data, jumlah mahasiswa baru di Jawa Timur justru meningkat sekitar 30 ribu dari 2024 ke 2025.

Berita Terkait :  Perkuat Gizi Pelajar, Dandim 0811 dan Wabup Tuban Resmikan SPPG di Gesikharjo

“Tidak semua PTS kekurangan mahasiswa, ada yang justru kelebihan, jadi bukan semata karena PTN-BH, tapi juga dinamika persaingan antar-PTS, harus menjadi refleksi untuk terus meningkatkan kualitas dan daya tarik bagi calon mahasiswa,” ujarnya.

Prof. Najib juga menyoroti lemahnya kinerja penelitian di sebagian besar PTS, hambatan muncul bukan hanya keterbatasan dana penelitian, tapi rendahnya minat dosen melakukan riset serta kesulitan memperoleh lokasi penelitian lapangan.

“Di luar negeri, penghasilan terbesar dosen berasal dari penelitian, bukan dari mengajar, karena itu kami mendorong peningkatan dana riset, termasuk alokasinya untuk PTS, keterbatasan APBN menjadi tantangan pemerintah dalam menggenjot anggaran penelitian nasional,” tegasnya.

Ketua Umum ABP-PTSI, Prof. Dr. Thomas Suyatno mengukapkan tantangan besar PTS dalam menuju perguruan tinggi unggul dan berkelas dunia, dari sekitar 2.800 PTS di Indonesia, baru 84 yang berstatus unggul.

“Indonesia kini tertinggal dari Vietnam dalam pengembangan riset dan perguruan tinggi, berharap pemerintah terus meningkatkan alokasi dana penelitian, termasuk bagi kampus-kampus swasta,” katanya.

Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya adalah J. Subekti, S.H., M.M.., mengukapkan menerima keluhan dari teman-teman PTS, bagaimana Untag bisa mendapatkan 3.100 mahasiswa baru, sementara ada kampus yang hanya 400 atau 600.

“Ada juga kekhawatiran soal perguruan tinggi asing masuk Indonesia, dari pada opini liar membuat frustrasi, lebih baik kami undang narasumber resmi agar semuanya jelas, dan kami Kami ingin mengajak teman-teman berpikir rasional, tidak emosional, dan berpikir positif untuk membangun masa depan pendidikan tinggi,” ujar Subekti. [ren.wwn]

Berita Terkait :  Kenalkan Ekosistem Laut, Siswa TK Ikuti Lomba Mewarnai Labuan Resort Situbondo

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru