Surabaya, Bhirawa
Udara pagi di Halaman Gedung Pandan Sari, Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo pada Minggu (16/11) terasa berbeda. Sejak pukul 10.00 hingga 11.30 WIB, ratusan warga yang mayoritas emak-emak berbondong-bondong memadati pasar murah ini.
Dengan menggenggam kupon sembako, warga menukar dengan beras medium dan membeli sembako murah di pasar murah yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) di bawah komando Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Semua rela menunggu, demi selisih harga yang bagi mereka sangat berarti. Novi, salah satu warga Kandangan, mengaku membeli telur 2 kilogram dengan harga selisih Rp4 Ribu dibanding di pasar-pasar. Menurutnya, pasar murah perlu digelar minimal dua bulan sekali untuk membantu masyarakat.
“Murah sekali, saya beli telur dua kilogram, bedanya sampai empat hingga lima ribu rupiah dari harga di pasar. Saya kira pasar murah seperti ini perlu lebih rutin, karena membantu masyarakat,” kata Novi.
Senada dengan Novi, Fajarini yang merupakan warga Sememi merasakan murahnya pasar murah ini. Pihaknya pun berterima kasih kepada Gubernur Khofifah yang telah mengadakan pasar murah ini, dan berharap kuota pasar murah terus ditambah agar semakin banyak warga yang mendapat sembako murah.
“Terima kasih Bu Khofifah mau menggelar pasar murah di Benowo. Menurut saya pasar murah ini harganya murah-murah, dan saya berharap kuotanya bisa ditambah agar semakin banyak yang bisa membeli. Karena jujur saja harganya murah banget, kita masyarakat kecil ingin terus digelar (pasar murah),” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmen Pemprov Jatim menggelar pasar murah. Pihaknya ingin sembako murah bisa diakses seluruh warga termasuk di wilayah perbatasan.
“Penjangkauan sembako murah penting, kita berusaha agar stabilisasi harga bisa dilakukan. Kita ingin inflasi bisa dikendalikan, Provinsi melakukan intervensi pasar murah ke Kabupaten dan Kota. Apalagi Surabaya, Gresik, Sidoarjo ini wilayah besar, dan padat penduduk. Hari ini di Benowo dan Krian, kita berusaha menjangkau agar sembako murah bisa dijangkau dan dekat dari masyarakat,” jelas Khofifah.
Khofifah menegaskan, pasar murah yang digelar Pemprov Jatim bukan untuk menjadi kompetitor pasar tradisional. Pemprov hanya ingin membantu warga yang jauh dari pasar tradisional bisa mendapat sembako murah.
“Pasar murah ini bukan kompetitor pasar tradisional dan pasar murah ini harus jauh dari pasar tradisional. Setiap pasar murah menyiapkan kuota rata-rata sekitar 500-600 karena ketersediaan telor, gula, minyak goreng ini kira-kira bisa cover sampai 500-600 pembeli. Untuk beras kita siapkan 10 Ton, masing-masing bisa membeli dua pack alias 10 kilogram,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyebut pasar murah yang digelar oleh Gubernur Khofifah sangat membantu. Apalagi dalam pasar murah ini melibatkan peran disektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
“Alhamdulillah Bu Khofifah mengadakan pasar murah di Benowo, tadi kita memberikan beras dan UMKM diborong Bu Khofifah. Ini menggerakkan perekonomian dan membantu warga Surabaya,” pungkanya. [bed.gat]


