26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Cegah Bencana Iklim

Hujan semakin menuju puncak musim, dengan intensitas lebih deras, dan lebih kerap. Setiap saat cuaca ekstrem hujan disertai angin kencang bisa tiba-tiba menyergap kawasan lokal. Tak jarang tanah di perbukitan luruh tergerus hujan deras. Kawasan pantai (utara dan selatan) memiliki kerentanan bencana. Bencana hidro-meteorologi (banjir dan longsor) semakin sering terjadi. Bahkan di setiap daerah terasa menambah kawasan banjir. Bencana terasa makin pedih, karena kehilangan kerabat yang menjadi korban jiwa.

Kawasan wisata, seantero Bali tak kalah miris. Sungai Tukad Badung yang mengalir di tengah kota Denpasar, meluap. Hujan deras turun pada akhir musim kemarau (9-10 Oktober 2025), dengan intensitas 385 mm, kategori membahayakan. Hujan dimuali dari kabupaten Tabanan, selanjutnya disusul Denpasar, Badung, Gianyar, Jembrana, Klungkung, Bangli, dan Karangasem. Seluruh Bali dikepung banjir, tak terkecuali kawasan wisataUbud, dan Kuta. Tercatat sebanyak 18 korban jiwa, dan lima warga dinyatakan hilang.

Trauma bencana banjir dan longsor,patut di-ingat. Padahal sebenarnya tiada bencana hidro-meteorologi yang datang tiba-tiba. Melainkan selalu terdapat tanda-tanda alam yang bisa dilihat (dan dipahami). Yakni banjir yang lama surut, sebagai “warning” awal. Namun pertanda alam diabaikan. Terutama kawasan hulu (perbukitan) yang makin gundul, disebabkan alih fungsi. Selain dijadikan area wisata, alih fungsi hutan berubah menjadi tanaman semusim (kopi, teh, cabai, dan umbi-umbian).

Seperti pemandangan di sepanjang kawasan menuju gunung Bromo. Tanaman tegakan tinggi semakin berkurang. Maka potensi longsor, bagai tinggal tunggu waktu. Begitu pula bencana tanah longsor sudah sering terjadi di kawasan wisata Pacet, Mojokerto. Terbaru, terjadi pada musim kamarau (April 2025)! Tanah longsor menyebabkan 10 korban korban jiwa. Namun yang paling menyebabkan trauma, terjadi pada sepekan setelah lebaran Idul Fitri, 2002 (23 tahun silam).

Berita Terkait :  Lewat Gadisku Dinsos Jatim

Tragedi tebing bukit di area wisata pemandian air panas, Padusan, longsor disertai luruhan material batu gunung, dan pohon tumbang.Menyebabkan korban jiwa. Banyak masyarakat berkerumun mandi di kolam. Nahas, longsor bukit menyebabkan 26 orang tak tertolong tertimbun longsor. Tetapi Posko di Pacet, mencatat korban jiwa sebanyak 31 orang.Area wisata lain di seantero pulau Jawa, memerlukan pencermatan ekosistem esensial yang makin susut. Tak mampu lagi berfunsgi sebagai catchment area (resapan).

Tanah logsor juga bisa menimpa rumah di perkampungan. Sekaligus menutupi sawah ladang, menyebabkan gagal semai (dan gagal panen). Begitu pula jalan propinsi, dan jalan kabupaten sering terputus akibat tanah longsor. Banyak kawasan di Jawa Timur tergolong rawan banjir, terutama di pantai utara, mulai Gresik sampai Tuban, dan Bojonegoro. Sedangkan rawan longsor tersebar di berbagai kawasan, mulai Trenggalek hingga Jember. Area pegunungan di Pasuruan, dan Malang Raya, juga berpotensi (besar) longsor.

Kewaspadaan terhadap bencana hidro-meteorologi sudah dinyatakan dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Di dalamnya terdapat amanat pencegahan, termasuk mitigasi. UU pada pasal 38 huruf a, diwajibkan adanya “identifikasi dan pengenalan secara pasti terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana.”Dilanjutkanpadapasal 38 huruf b, dinyatakan, “kontrol terhadap penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam yang secara tiba-tiba dan/atau berangsur berpotensi menjadi sumber bahaya bencana.”

Berita Terkait :  Mulai 1 Februari 2025, Daop 7 Hadirkan Layanan KA Madiun Jaya Relasi Madiun-Pasar Senen PP

Fenomena La-Nina akan membawa musim hujan menuju puncak yang lebih deras. Pemerintah daerah, niscaya telah memiliki peta rawan bencana alam. Me-minimalisir dampak bencana menjadi kewajiban, dengan prinsip kelestarian ekosistem esensial. Bukan dengan menanam beton, melainkan lebih banyak menanam pohon.

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru