Pemkab Pasuruan, Bhirawa
Obyek wisata Pemandian Alam Banyubiru, di Desa Sumberrejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan akan terus dikembangkan oleh Pemkab Pasuruan.
Pengembangan tersebut untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pasuruan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agus Hari Wibawa menyampaikan dalam mewujudkan hal itu, pihaknya telah mengajukan anggaran sebesar Rp 40 miliar ke pemerintah pusat.
Tepatnya usulan tersebut sudah dikirim ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Usulan pengajuanya sudah kami ajukan ke pusat, karena anggarannya cukup besar. Mudah-mudahan tahun depan disetujui. Sehingga, pembangunan fisiknya bisa segera dimulai,” ujar Agus Hari Wibawa, Minggu (9/11).
Saat ini, Dinas Pariwisata menyiapkan anggaran Rp 1,5 miliar pada 2025 untuk lelang Detail Engineering Design (DED) sembari menunggu keputusan pusat.
Tentu, dokumen tersebut akan menjadi acuan utama pembangunan fisik di kawasan wisata Pemandian Alam Banyubiru.
“Harapan kami adalah ketika DED-nya rampung, pembangunan konstruksinya bisa langsung dilakukan. Kami hanya ingin penataan Banyubiru matang, bukan di tambal sulam,” urai Agus Hari Wibawa.
Nantinya, konsep baru disiapkan agar pengelolaan lebih profesional dan menyeluruh. Serta tak lagi sekadar menjual kolam renang alami.
“Semuanya akan dioptimalkan. Yakni, lahan, atraksi wisata, wahana keluarga hingga spot olahraga air. Intinya Banyubiru akan dijadikan kawasan wisata terpadu,” jelas Agus Hari Wibawa.
Diketahui, saat ini kontribusi Banyubiru terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pasuruan hanya sekitar Rp 700-800 juta per tahun.
“Angka itu kami dinilai masih jauh dari potensi sebenarnya. Bila dikelola secara profesional, maka PAD dari Banyubiru bisa melonjak signifikan,” tegas Agus Hari Wibawa. [hil.dre]
Banyubiru akan Jadi Kawasan Wisata Terpadu di Kabupaten Pasuruan
