26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Anggota DPD RI Ajak Generasi Pahami Politik sebagai Seni Berbasis Pancasila

DPD RI Lia Istifhama bersama mahasiswa dan Ombudsman RI Perwakilan Jawa Timur di Kantor Perwakilan DPD RI Jawa Timur Surabaya.

Gresik, Bhirawa.
Selama ini politik telah di anggap sebagai sebuah kekuasaan, hampir secara keseluruhan oleh masyarakat. Namun tidak bagi Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, pada saat melakukan kegiatan Melalui forum penyerapan aspirasi masyarakat bertema. “Penguatan demokrasi substansial berdasarkan
pancasila, ajak generasi pahami politik sebagai seni, dan berani ambil peran strategis dan kesadaran tinggi terhadap dunia politi”.

Kegiatan merupakan kolaborasi antara DPD RI Jawa Timur, dan Ombudsman RI Perwakilan Jawa Timur. Bersama mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB), hadir dalam acara Ketua Ombudsman Jatim Agus Muttaqin dan Kepala Kantor Perwakilan DPD Jatim Roni Suharso. Digelar di Kantor Perwakilan DPD RI Jawa Timur Surabaya.

“Politik itu bukan kotor, politik justru bisa menjadi sarana manfaat untuk keberlangsungan bangsa. Kita harus memahami politik sebagai jalan pengabdian, bukan sekadar pencapaian posisi,”ujar Ning Lia di hadapan mahasiswa.

Politik adalah seni mengelola perbedaan demi kebaikan bersama, seni dalam politik bukan kepura-puraan. Melainkan kemampuan untuk menjaga harmoni dalam keberagaman, tanpa kehilangan idealisme dan etika. Demokrasi sejati berakar pada nilai-nilai Pancasila yakni keadilan sosial, gotong royong, dan penghormatan terhadap kemanusiaan yang harus menjadi landasan dalam setiap kebijakan publik.

Berita Terkait :  Pelunasan Pajak PBB P2 2024 Belum 100 Persen di Sampang

Pentingnya peran perempuan dalam pembangunan bangsa, dan perempuan harus memiliki semangat dan keberanian. Kesetaraan bukan soal menyaingi laki-laki, tapi bagaimana berkontribusi dengan kemampuan dan empati. Politik yang beretika justru memerlukan sentuhan kelembutan, dan keteguhan untuk selalu kokoh dalam segala keadaan serta peristiwa.

“Ada ke indahan dalam seni politik, ketika dijalankan dengan nilai keadilan, cinta tanah air, dan kejujuran. Sebab politik tanpa seni, justru kaku dan kehilangan arah pengabdian.”ungkapnya.

Perlu di pahami, bahwa demokrasi bukan sekadar pemilu lima tahunan. Namun bagaimana nilai Pancasila dihidupkan dalam perilaku politik, dalam pelayanan publik, dan dalam setiap kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Dan konsep menarik yang disebut seni, yakni Strategi, Equety Nation Integritas. Menggambarkan politik sejati harus dijalankan dengan keseimbangan antara strategi, keadilan (equety), semangat kebangsaan (nation), dan integritas (integrity).

Ditambahkan Dr. Lia Istifhama, bahwa dalam menjalankan amanah politik. Seringkali menuntut pengorbanan namun tetap menjadi ruang yang indah, ketika dijalankan dengan niat membantu sesama. Dan perjalanan politik ada hal harus dikorbankan. Tapi kalau tujuannya untuk membantu orang, maka semua itu bernilai ibadah.

“Berharap mahasiswa memahami politik bukan sekadar perebutan kekuasaan, tetapi juga seni mengabdi dengan hati. Yang berlandaskan nilai Pancasila, dan menjunjung tinggi kemanusiaan.”pungkasnya. (kim.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru