25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Peralihan Musim, Kabupaten Malang Berpotensi Dilanda Bencana Hidrometeorologi

Kab Malang, Bhirawa
Peralihan musim dari kemarau ke penghujan menyebabkan wilayah Kabupaten Malang dilanda beberapa bencana hidrometeorologi. Bencana terjadi di awal bulan November 2025, yang mana bencana itu seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.

Sementara itu, data bencana hidrometeorologi tercatat di Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang.

Sehingga dari catatan Pusdalops PB ini, bencana itu membawa dampak kerugian warga yang menjadi korban bencana. Seperti 38 rumah terendam banjir, 102 rumah rusak, dua orang luka-luka, dua orang hilang terseret air Sungai Glidik di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.

Selain itu, kata Koordinator Pusdalops PB BPBD Kabupaten Malang, Silvia Verdiana, Kamis (6/11), kepada wartawan menjelaskan, terdapat beberapa pohon tumbang yang sempat menutup akses jalan. Dari catatan Pusdalops PB, bahwa bencana alam sejak bulan Januari-Oktober 2025, sudah terjadi 352 bencana alam di Kabupaten Malang.

Silvia menjelaskan, awal bulan November 2025, tercatat delapan bencana alam. Termasuk juga gempa bumi yang sering terjadi, namun dampaknya tidak besar. Dan khusus bencana hidrometeorologi, terdapat sekitar 180 kejadian dalam sepuluh bulan terakhir ini.

”Jika ditambah dengan delapan kejadian pada awal November, terdapat 188 bencana hidrometeorologi. Di antaranya, berupa angin kencang, banjir, dan tanah tanah longsor. Sementara, daerah yang paling banyak terdampak bencana alam, yakni wilayah Kecamatan Tirtoyudo dan Singosari, masing-masing terdapat 18 kejadian bencana,” ungkapnya.

Berita Terkait :  Pelatihan Keterampilan Berhasil Turunkan Jumlah Pengangguran Kota Mojokerto

Salah satunya bencana itu, jelas Silvia, bencana angin kencang yang sering terjadi di Kabupaten Malang, terlebih saat musim penghujan. Selain itu, wilayah kecamatan yang sering diterjang angin kencang, yakni wilayah Kecamatan Pakis, Jabung, Singosari, dan Karangploso. Sebab, letak geografis wilayah tersebut terdapat di dataran rendah dan dikelilingi gunung. Sehingga memasuki musim penghujan, hal ini rawan terjadinya bencana hidrometeorologi, tentunya bencana itu disebabkan cuaca buruk.

Berdasar peta prakiraan curah hujan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kata dia, terdapat belasan kecamatan yang memiliki curah hujan sangat tinggi. Seperti di Kecamatan Ngantang, Wonosari, Wagir, Ampelgading, dan Tirtoyudo. Sehingga hal itu telah mengakibatkan tanah longsor, karena tanah di wilayah itu potensi gerak juga.

”Tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda mengarah pada bencana tanah longsor. Untuk mengantisipasi bencana tersebut, BPBD Kabupaten Malang melakukan kesiapsiagaan. Dan Pusdalops PB tetap berkoordinasi dengan pihak terkait,” terang Silvia.

Koordinasi yang kita lakukan, dia menambahkan, salah satunya dengan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) yang akan melaksanakan identifikasi, asesmen, pembersihan dampak kejadian dan distribusi logistik darurat kepada masyarakat terdampak. Dan pihaknya juga mengimbau pada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.

”Diantaranya dengan memeriksa kondisi struktur bangunan, membersihkan dan melestarikan lingkungan sekitar, serta selalu memantau perkembangan informasi terkait kebencanaan dan peringatan dini,” tandasnya. [cyn.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru