25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Dibiayai DBHCHT Pemkot Mojokerto, Targetkan 400 Tenaga kerja Terserap Kerja Usai Ikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi

Kota Mojokerto, Bhirawa
Guna tingkatkan daya saing tenaga kerja lokal. Pemkot Mojokerto menggelar pelatihan berbasis kompetensi bagi warga usia produktif, bertempat di UPT BLK Jabon, senin 27/10/25

Pelatihan yang mengambil dana DBHCHT ini, menargetkan 400 orang tenaga kerja bisa dapat pekerjaan usai mengikuti pelatihan berbasis kompetensi, dan langkah ini sebagai bentuk komitmen Pemkot dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan kerja yang berkelanjutan.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang membuka kegiatan ini menyampaikan bahwa pelatihan berbasis kompetensi ini sudah memasuki pelaksanaan keempat kalinya yang bekerja sama dengan BLK Mojokerto. Tidak hanya dengan BLK, Pemkot Mojokerto juga menyelenggarakan berbagai pelatihan lain melalui PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) dan Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra Balongsari.

“Jika dijumlah secara keseluruhan, kegiatan pelatihan yang kami laksanakan setiap tahun di berbagai sektor mencapai hampir 1.000 peserta. Ini menunjukkan betapa kuatnya komitmen kami dalam meningkatkan kapasitas masyarakat Kota Mojokerto,” kata Ning Ita.

Ia mengatakan bahwa peningkatan keterampilan masyarakat memiliki efek ganda (multiplier effect) bagi pembangunan daerah. Dengan meningkatnya kompetensi warga, angka pengangguran akan menurun, pelaku UMKM dapat naik kelas, dan kesejahteraan masyarakat pun ikut meningkat.

“Ketika tingkat pengangguran terbuka menurun dan kompetensi pelaku UMKM meningkat, maka kesejahteraan warga Kota Mojokerto juga pasti meningkat. Dari situlah pertumbuhan ekonomi daerah tumbuh secara positif,” tegasnya.

Berita Terkait :  Kawal Pupuk Subsidi

Berdasarkan data terbaru tahun 2024 yang dirilis pada 2025, angka pengangguran terbuka di Kota Mojokerto mencapai 3,76 persen atau setara 3.629 orang. Melalui program pelatihan berbasis kompetensi yang menargetkan 400 peserta di tahun 2025 ini, diharapkan seluruh peserta dapat terserap di dunia kerja atau menjadi wirausahawan mandiri.

“Pelatihan seperti ini terbukti menurunkan angka pengangguran secara bertahap dari tahun ke tahun, sesuai data BPS. Sebagian peserta bahkan menjadi pelaku usaha mandiri yang mampu membuka lapangan kerja baru,” tambahnya.

Lebih lanjut, wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjalin komunikasi intensif dengan kementerian terkait untuk memperluas program vokasi dan pelatihan tenaga terampil agar lebih difokuskan di Kota Mojokerto. Harapannya, pelatihan ini tidak hanya menyiapkan tenaga kerja lokal, tetapi juga membuka peluang bagi pekerja migran Indonesia (PMI) asal Mojokerto untuk bekerja di luar negeri secara legal dan profesional.

“Kami ingin mencetak tenaga terampil yang tidak hanya bisa bekerja di Mojokerto atau Jawa Timur, tetapi juga mampu bersaing di pasar kerja Asia. PMI dari Kota Mojokerto harus menjadi tenaga terampil yang diakui dan dibutuhkan di luar negeri,” pungkasnya.

Melalui pelatihan berbasis kompetensi ini, Pemerintah Kota Mojokerto berharap lahir lebih banyak masyarakat produktif, berdaya saing, dan siap berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.[min,oky.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru