26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Universitas Brawijaya Beri Beasiswa Pendidikan Spesialis bagi Tenaga Medis Gaza


Kota Malang, Bhirawa
Pemberian beasiswa pendidikan dokter spesialis bagi tenaga medis di Gaza Palestina dilakukan Universitas Brawijaya (UB) bersama Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Kerja sama beasiswa untuk dokter asal Palestina guna melanjutkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran UB.

Penandatanganan berlangsung di Kampus UB Malang, Senin (27/10), kemarin sebagai bentuk dukungan kemanusiaan dan solidaritas global terhadap korban perang di Gaza.

Muhammad Djazuli Ambari, M.Si., Ketua Umum Dewan Penguru Nasional BSMI, menjelaskan bahwa program tersebut ditujukan bagi dokter-dokter Palestina yang kehilangan kesempatan melanjutkan pendidikan akibat hancurnya fasilitas kampus di wilayah konflik.

“Beasiswa ini diberikan kepada dokter-dokter Palestina yang terdampak perang dan kehilangan akses pendidikan. Pada tahap awal kami masih memproses satu peserta, dan insyaAllah akan menyusul hingga total lima orang penerima,” ujar Djazuli.

Beasiswa yang diberikan mencakup biaya pendidikan, biaya matrikulasi, tempat tinggal, KITAS, kursus Bahasa Indonesia, serta asuransi kesehatan selama masa studi. Seluruh biaya pendidikan akan ditanggung oleh UB, sedangkan biaya kebutuhan hidup dibantu melalui donasi masyarakat Indonesia yang dihimpun oleh BSMI.

Para penerima beasiswa diharapkan kembali ke Gaza untuk mengabdi sebagai tenaga medis di wilayah yang terdampak perang.

Sementata itu, Ketua UB-Palestine Solidarity, Prof. Dr. dr. Loeki Enggar Fitri, M.Kes., Sp.ParK., menegaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya bentuk bantuan pendidikan, tetapi juga simbol komitmen UB terhadap kemanusiaan lintas bangsa.

Berita Terkait :  DPRD Gresik Sorot PJU Sudah Maksimal Tapi Belum Optimal

Beasiswa ini, menurutnya bukan sekadar dukungan akademik, tetapi wujud persaudaraan dan solidaritas antarbangsa. “UB ingin menghadirkan peran nyata pendidikan sebagai jembatan kemanusiaan,” ungkap Prof. Loeki.

UB akan melibatkan Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Budaya, Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar, serta Kementerian Kesehatan RI dalam pelaksanaan program tersebut. Calon penerima beasiswa akan menjalani pelatihan bahasa Indonesia selama enam bulan, sebelum memulai studi spesialis yang dijadwalkan dimulai Juni 2026.

Dokter pertama penerima beasiswa, Dr. Reema, ia hadir dalam seremoni penandatanganan kerja sama tersebut. Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama UB dan BSMI sebagai langkah nyata kontribusi perguruan tinggi dalam misi kemanusiaan internasional.

“UB berkomitmen berkontribusi tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga bagi masyarakat dunia, termasuk Palestina. Semoga kerja sama ini membawa manfaat besar bagi kemanusiaan,” tutur Prof. Widodo.

Ditambahkan dia, kolaborasi UB dan BSMI diharapkan menjadi langkah strategis dalam menciptakan akses pendidikan yang lebih baik bagi tenaga medis Palestina, sekaligus memperkuat jejaring kemanusiaan antara kedua bangsa. [mut.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru