25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Pemprov Jatim Dorong Aksi Nyata Tekan Stunting Melalui Monev Semester I 2025


Bojonegoro, Bhirawa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah ( Bappeda) menyelenggarakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) serta Pelaksanaan Aksi Konvergensi Semester I Tahun 2025.

Monev dilaksanakan Selasa (21/10), di Ruang Mliwis Putih, Kantor Bakorwil II Bojonegoro diikuti oleh perwakilan dari seluruh kabupaten/kota di wilayah kerja Bakorwil II, meliputi unsur Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Bappeda, Dinas Kesehatan, dan OPD terkait.

Monev ini merupakan bagian dari strategi Pemprov Jatim dalam menurunkan prevalensi stunting melalui pendekatan kolaboratif dan terintegrasi lintas sektor.

Kepala Bakorwil II Bojonegoro, Agung Subagyo, dalam sambutannya menegaskan bahwa stunting tidak hanya menyangkut masalah gizi, tetapi berdampak luas pada masa depan generasi muda termasuk pertumbuhan fisik, perkembangan otak, daya tahan tubuh, hingga kemampuan belajar anak.

“Penurunan angka stunting bukan semata tanggung jawab sektor kesehatan. Diperlukan keterlibatan sektor pendidikan, sanitasi, ketahanan pangan, serta partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya.

Agung mengungkapkan bahwa meski tren prevalensi stunting nasional dan provinsi menunjukkan penurunan, namun data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 mencatat peningkatan kasus stunting di sejumlah daerah.

Hal ini menjadi pengingat penting bahwa pelaksanaan aksi konvergensi perlu diperkuat secara lebih merata dan efektif di tingkat daerah.

Tahun 2025 juga disebut sebagai tahun transisi kebijakan, menyusul rencana revisi Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Berita Terkait :  Sebanyak 6.279 Anak Putus Sekolah di Tulungagung, Terbanyak Putus SMP

Dalam kerangka kebijakan yang baru, pemerintah pusat menetapkan empat Aksi Konvergensi: Analisa Situasi, Penguatan Perencanaan, Penguatan Pelaksanaan, serta Penilaian Monitoring dan Evaluasi.

Monev kali ini, lanjut Agung, tidak hanya bertujuan menilai capaian program, tetapi juga menjadi ajang untuk mengidentifikasi praktik baik dan inovasi yang bisa direplikasi, sekaligus merumuskan solusi atas berbagai tantangan di lapangan.

“Kegiatan ini adalah wujud komitmen kita bersama. Evaluasi tahun 2024 harus menjadi pijakan untuk menyusun strategi yang lebih tajam dan tepat sasaran. Dengan kolaborasi yang kuat, kita optimis bisa mencapai target nasional penurunan stunting,” pungkasnya. [bas.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru