27 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Maksimalkan Layanan, Polda Jatim Sebar 79 Anggota Pamapta di Polres Jajaran

Polda Jatim, Bhirawa
Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) berkomitmen untuk terus memaksimalkan pelayanan publik bagi masyarakat. Hal tersebut diwujudkan dengan menyebar sebanyak 79 personel Pengamanan, Patroli, dan Pelayanan Terpadu (Pamapta) dalam memperkuat pelayanan publik di Polres jajaran se-Jawa Timur.

Pelepasan 79 personel Pamapta ini dipimpin langsung oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, Senin (20/10) di Lapangan Upacara Mapolda Jatim. Ke-79 Perwira remaja ini, terdiri dari 5 orang lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) dan 74 orang lulusan Sekolah Inspektur Polisi (SIP).

“Momentum ini bukan sekadar pelepasan personel, tetapi pembuktian keseriusan kita dalam berbenah dan meningkatkan pelayanan publik Polri agar semakin dipercaya masyarakat,” kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto.

Personel Pamapta ini, dijelaskan Nanang, merupakan langkah strategis dalam memperkuat kehadiran Polisi. Terutama kehadiran Polri di tengah-tengah masyarakat, sekaligus mendukung kebijakan reformasi internal Polri.

Kehadiran Pamapta ini menjadi bagian penting dari kebijakan Kapolri yang menyesuaikan nomenklatur SPKT menjadi Pamapta, sebagaimana tertuang dalam KEP/1438/IX/2025. Dengan penempatan di berbagai satuan tugas, meliputi 11 personel di Ditsamapta, 1 di Bidkeu, 2 di Brimobda, serta 65 personel lainnya di Polres jajaran Polda Jatim.

Alumnus Akademi Polisi (Akpol) 1990 ini menekankan kepada para personel Pamapta bahwa penugasan ini sebagai ajang pembuktian komitmen. Serta sabagai wujud profesionalisme Polri dalam meningkatkan pelayanan publik.

Berita Terkait :  Cegah Penyebaran PMK, Tulungagung Tutup Pasar Hewan Sapi dan Kambing Selama Setengah Bulan

“Terapkan patroli dialogis yang menempatkan personel sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Dengan harapan mampu menghadirkan pelayanan Kepolisian yang lebih cepat, responsif dan humanis di tengah masyarakat,” pesannya.

Terkait fungsi sebagai negosiator di garis depan dalam setiap potensi konflik sosial, Kapolda Jatim meminta kepada personel untuk menonjolkan pendekatan humanis. “Libatkan Polwan sebagai negosiator di garis depan dalam setiap potensi konflik sosial,” tegasnya.

Nanang menambahkan, kepada seluruh jajaran untuk mengoptimalkan layanan 110 agar lebih dikenal dan dimanfaatkan masyarakat. “Laksanakan sistem reward and punishment secara konsisten terhadap kinerja pelayanan anggota,” pungkasnya.[bed.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru