Surabaya, Bhirawa
Petra Christian University (PCU) mahasiswa meluncurkan program inovatif bertajuk “Pengembangan Taman Bacaan dan Literasi Digital” di SDN Sumberjati, Kabupaten Mojokerto.
Program tidak hanya memperluas akses pendidikan, tapi menjembatani kesenjangan digital di wilayah pedesaan, Kamis (16/10).
Ketua tim pengabdian masyarakat, Iman Subekti mengatakan inisiatif bukan sekadar menambah koleksi buku, tapi program terobosan secara fundamental yang bertujuan memperkuat budaya literasi sekaligus menjembatani kesenjangan akses dan pemanfaatan teknologi digital di lingkungan sekolah dasar.
“Langkah inovasi membuktikan kemajuan pendidikan digital dapat menjangkau hingga pelosok negeri, serta sebagai menjembatani kesenjangan akses dan pemanfaatan teknologi digital pada lingkungan SD,” jelasnya.
Lanjut Subekti menjelskan bahwa Kemdiktisaintek menempatkan program ini sebagai bagian dari delapan fokus riset prioritas nasional, mencakup pangan, energi terbarukan, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan dan keamanan, kemaritiman, serta sosial-humaniora, pendidikan, seni, dan budaya.
“Seluruh bidang diarahkan menghasilkan inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat, pemerintah berharap perguruan tinggi dapat memperkuat ekosistem riset dan meningkatkan daya saing bangsa melalui karya nyata di masyarakat,” ujar Subekti.
Subekti menambahkan Program “Pengembangan Taman Bacaan dan Literasi Digital” di SDN Sumberjati terdiri atas empat kegiatan utama, Pertama, pelatihan guru membuat video pembelajaran interaktif menggunakan platform eJourney berbasis Artificial Intelligence (AI).
Kedua, peningkatan jaringan internet sekolah dari 30 Mbps menjadi 100 Mbps, Ketiga, peningkatan perangkat komputer sekolah dengan pemasangan SSD dan jaringan Wi-Fi baru, dan keempat pengadaan sarana perpustakaan seperti rak buku, lemari, meja, kursi guru, dan meja belajar anak-anak.
“Fokus utama adalah pelatihan guru agar mampu memanfaatkan teknologi AI untuk menciptakan konten pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami siswa, dengan itu guru dapat menyampaikan materi dengan cara yang lebih interaktif, sehingga meningkatkan semangat belajar para siswa.” Imbuh Iman.
Program Studi Arsitektur, Gunawan Tanuwidjaja, mengukapkan prinsip desain inklusif diterapkan supaya ruang perpustakaan dapat diakses dan dinikmati oleh seluruh siswa tanpa hambatan.
“Pendekatan lintas disiplin, ingin menunjukkan bahwa literasi tidak hanya soal membaca buku, tapi soal menciptakan ruang belajar yang mendukung keterlibatan aktif anak-anak,” tuturnya.
Semangat kolaborasi dan inovasi antar disiplin ilmu SDN Sumberjati kini berkembang menjadi sekolah percontohan literasi digital di Mojokerto, tambah Gunawan, Pihak sekolah berharap, transformasi ini dapat menginspirasi lembaga pendidikan lain di daerah untuk melakukan langkah serupa.
“SDN Sumberjati melangkah maju sebagai sekolah adaptif terhadap perkembangan teknologi dan berkomitmen menumbuhkan budaya literasi di kalangan siswa,” pungkasnya. [ren.wwn]


