25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Wujudkan Zero Stunting, Wali Kota Mojokerto Beri Penguatan Kader Motivator DASHAT

Pemkot Mojokerto, Bhirawa
Komitmen Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari untuk menekan sekaligus menjadikan Kota Mojokerto Zero stunting, memang tak diragukan lagi.

Hal ini dibuktikan selain memper banyak kader Motivator dan memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada orang tua balita stunting, juga memberikan asupan makan bergizi yang dikirim ke rumah orang tua balita stunting atau wasting yang berlangsung sejak 3 tahun lalu hingga sekarang masih terus berlangsung.

Bahkan secara masif dan berkelanjutan penguatan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) kepada Kader Motivator Kesehatan dan orangtua balita stunting dan wasting terus ðigelar, seperti yang berlangsung di Kelurahan Gedongan, Kecamatan Magersari, Kamis (16/10).

Wali Kota menjelaskan, DASHAT ini memang sudah berjalan dari tahun 2022. Penyedia untuk dapur sehat ini UPPKA yang kita dampingi, kemudian dibagikan ke rumah-rumah ibu yang memiliki balita stunting atau wasting.

Program ini tidak semua melaksanakan, hanya di kelurahan yang stunting dan wastingnya perlu perhatian khusus,” terang Ning Ita

Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia yang menargetkan angka stunting di setiap kabupaten/kota tidak boleh melebihi 12 persen.

Sementara berdasarkan data EPPGBM, tahun 2025 angka stunting di Kota Mojokerto kini hanya tersisa 1,24 persen.

“Meski hasilnya sudah bagus, kita tidak boleh lengah. Kita berupaya bukan hanya mengejar target yang ditetapkan pemerintah pusat, tapi juga menyiapkan SDM unggul. Kalau bisa, kita wujudkan zero stunting di Kota Mojokerto,” tegasnya.

Berita Terkait :  Gubernur Jatim Ingatkan Efisiensi Jangan Jadi Penghambat Renstra Kabupaten

Ning Ita menambahkan, upaya penanganan stunting bukan semata memenuhi target angka, melainkan investasi jangka panjang dalam pembangunan manusia.

“Kita upayakan SDM Kota Mojokerto menjadi unggul untuk mewujudkan cita pertama dalam panca cita. Bayi baru lahir harus sehat sampai dewasa bahkan hingga lansia, untuk mendukung pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Ning Ita juga berdialog langsung dengan para ibu yang memiliki balita stunting dan wasting di kelurahan setempat. Ia berpesan agar para orang tua lebih telaten dalam merawat anak, terutama bagi balita stunting tanpa penyakit bawaan.

“Kami akan terus mendampingi. Ini adalah bentuk kepedulian kami, karena anak-anak harus kita jaga dan rawat sebaik-baiknya. Mereka adalah penerus masa depan bangsa,” ungkapnya.

Selain itu, Ning Ita juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai salah satu faktor yang memengaruhi risiko stunting. Ia menekankan bahwa pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari asupan gizi, pola asuh, hingga lingkungan yang sehat.

“Kita harus menyiapkan generasi ke depan menjadi generasi unggul, sehat, dan berkualitas. Kita eliminir stunting dan wasting di Kota Mojokerto agar semua anak tumbuh sehat dan cerdas, karena tumbuh kembangnya tidak terganggu,” pungkasnya. (min,oky.dre)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru