Kota Batu,Bhirawa
Hujan intensitas tinggi yang seringkali terjadi di Kota Batu harus terus diwaspadai instansi terkait bersama masyarakat. Karena dalam dua hari terakhir guyuran hujan deras telah memicu musibah dan bencana alam di beberapa titik lokasi.
Bencana tanah ambles dan tanah longsor terjadi di dua titik berbeda. Bahkan, pada Rabu (15/10) malam, hujan intensitas tinggi telah menyebabkan banjir di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo.
Diketahui, untuk musibah banjir di Desa Mojorejo yang paling terdampak ada di Jl Diponegoro. Banjir ini dipicu hujan yang terjadi di wilayah Kota Batu sejak siang, Rabu (15/10).
Intensitas hujan yang naik menjadi tinggi pada sore harinya, menyebabkan tersumbatnya saluran drainase oleh sampah di 3 titik. Akibatnya, air yang tak tertampung menjadi meluap hingga menyebabkan banjir di Jl Diponegoro, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo.
“Air meluap ke jalan setinggi ±15 cm dengan arus deras. Bahkan derasnya arus banjir menyebabkan dua pengendara sepeda motor terjatuh saat nekad menerjang banjir,” ujar Suwoko, Kalaksa BPBD Kota Batu, Kamis (16/10).
Tak Hanya itu, satu sepeda motor yang jatuh dan terseret arus air juga ikut menyumbat saluran drainase. Dalam identifikasi diketahui bahwa motor yang terseret arus adalah milik Mukhammad Soleh Khudin. Adapun satu motor lainnya tidak diketahui identitas pemiliknya. Hanya saja saat ditemukan, sepeda motor kedua yanf ditemukan bermuatan rumput.
Selain arus yang deras, banjir di Mojorejo ini juga menggenangi sejumlah rumah warga hingga mengganggu aktivitas pemilik di dalam rumah. Dalam olah tempat kejadian bencana (TKB) yang dilakukan di lapangan, dampak terberat menimpa rumah milik Ita Wahyuni. Selain itu dampak berat juga menimpa warung kopi milik Akaji tergenang .
Selain itu SDN Mojorejo 01 juga ikut tergenang, dan plengsengan teknis drainase sepanjang 6 meter juga ambrol diterjang banjir.
“Kejadian ini merupakan ketiga kalinya selama tahun 2025, dengan kejadian pertama pada tanggal 01 Januari, dan kedua pada tanggal 22 Januari,” jelas Suwoko.
Di hari yang sama, hujan intensitas tinggi di Kota Batu juga telah menyebabkan tanah longsor. Adapun titik lokasinya berada di Jl Raya Sumbergondo, tepatnya di Dusun Segundu, Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji.
Selain dipicu hujan intensitas sedang hingga tinggi, tanah longsor yang terjadi juga dipicu adanya pengerukan plengsengan lama untuk proyek pelebaran drainase hingga terjadi pengikisan tanah yang berujunf terjadinya tanah longsor.
Meskipun tidak ada korban jiwa, tanah longsor ini berdampak pada rumah milik warga atas nama, Kartono, dan Ifan Susanto, serta kebun milik Tamin dengan kerusakan berbeda. “Untuk rumah bapak Kartono mengalami kerusakan retak pada pilar rumah. Selain itu kerusakan juga terjadi pada teras rumah bapak Ifan Susanto dengan plengsengan teknis sepanjang 13 meter mengalami pergerakan tanah hingga ketarik ±1 meter dan menutup saluran drainase,” papar Suwoko.
Sebelumnya, tepatnya Selasa (14/10) hujan intensitas tinggi juga telah menyebabkan terjadinya tanah ambles. Musibah ini terjadi di Jl Raya Giripurno, tepatnya di RT06 RW 09, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji.
Tanah ambles ini bermula dengan rusaknya plengsengan teknis pada saluran air karena tergerus arus. Hal ini menyebabkan tanah di sekitar plengsengan ikut ambles. Peristiwa tersebut mengakibatkan terbentuknya lubang dengan ukuran diameter lebar ±4 meter, panjang ±5 meter, dan kedalaman ±2 meter.
Dengan adannya musibah ini petugas gabungan bahu- membahu melakukan evakuasi material longsor dan juga memberi pembatas pada lubang yang terjadi akibat tanah ambles. “Kita juga merekomendasikan dilakukannya perbaikan terhadap plengsengan teknis sebagai penahan yang ambrol. Kondisi ini berpotensi membahayakan lingkungan sekitar apabila tidak segera dilakukan penanganan lebih lanjut untuk mencegah perluasan longsoran serta kerusakan pada struktur di sekitarnya,” tandas Suwoko. [nas.kt]


