30 C
Sidoarjo
Saturday, December 6, 2025
spot_img

Sembilan Korban Dugaan Keracunan MBG Masih Dirawat di Puskesmas dan RSUD Campurdarat Tulungagung

Anna Sapti Saripah (kiri) saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Selasa (14/10).

Tulungagung, Bhirawa.
Sejumlah korban dugaan keracunan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Boyolangu yang dirawat di dua Puskesmas dan RSUD dr Karneni Campurdarat sudah diperbolehkan pulang. Sampai Selasa (14/10), tinggal sembilan siswa dan siswi yang masih menjalani perawatan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Anna Sapti Saripah, Selasa (14/10), mengungkapkan sembilan korban yang masih menjalani perawatan itu empat di antaranya dirawat di RSUD dr Karneni Campurdarat. ā€œSedang yang masih dirawat di Puskesmas Boyolangu sebanyak empat siswa dan yang di Puskesmas Beji sebanyak satu siswa,ā€ ujarnya.

Anna Sapti memperkirakan kesembilan siswa-siswi SMPN 1 Boyolangu yang dirawat di dua Puskesmas dan RSUD dr Karneni Campurdarat itu akan segera pulang.

ā€œDimungkinkan hari ini juga bisa pulang. Tinggal menunggu kondisi pasien stabil,ā€ terangnya.

Selanjutnya Anna Sapti mengakui jika tidak hanya sejumlah murid SMPN 1 Boyolangu yang menjadi korban dugaan keracunan MBG, tetapi juga ada satu korban lagi yang merupakan siswa SD dari SDN Tanggung 1. Meski ia kemudian diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan di Puskesmas Boyolangu.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menyebutkan dari 1.120 murid yang menerima dan makan MBG di SMPN 1 Boyolangu pada Senin (13/10) kemarin, 68 siswa-siswi di antaranya berkeluhan utama keringat dingin, pusing, mual, muntah, lemas dan nyeri perut. Mereka kemudian di rawat di Puskesmas Boyolangu, Puskesmas Beji dan RSUD dr Karneni Campurdarat.

Berita Terkait :  Satpolairud Beri Pelatihan Penyelamatan dan Pertolongan di Perairan Laut Situbondo

Saat ini, menurut Anna Sapti, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung juga terus melakukan penyelidikan epidemiologi. Mereka mengumpulkan data yang lebih lengkap dengan harapan dapat diketahui makanan penyebab keracunan yang terkontaminasi oleh kuman atau bakteri penyebab penyakit.

ā€œKami pun telah melakukan pengambilan sampel makanan yang dikirim ke laboratorium Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Surabaya, Laboratorium RSUD dr. Iskak Tulungagung dan Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Tulungagung. Selain juga melakukan pengambilan sampel (swab rectal) penjamah makanan (food handling),ā€ paparnya..

Sedang soal SPPG Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat yang mendistribusikan MBG ke sejumlah sekolah termasuk SMPN 1 Boyolangu, Anna Sapti membeberkan jika SPPG tersebut mulai tanggal 14 Oktober 2025 dihentikan sementara operasionalnya. Penghentian sementara ini sampai dengan hasil pemeriksaan laboratorium keluar dan surveilans ditetapkan. (wed.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru