Probolinggo, Bhirawa
Dua unsur budaya khas Kota Probolinggo, yakni Ketan Keratok dan Tradisi Bibibi, resmi direkomendasikan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan. Rekomendasi tersebut diumumkan dalam sidang penilaian WBTb yang digelar di Hotel Sutasoma, Jakarta Selatan, Selasa (8/10).
Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Rizky Jur Adrian, mengatakan kedua unsur budaya tersebut dinilai layak direkomendasikan karena masih hidup dan terus dilestarikan oleh masyarakat hingga kini.
“Proses pengusulan dua tradisi ini telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Untuk Tradisi Bibibi telah diajukan lebih dulu pada tahun sebelumnya. Setelah melalui kajian tim ahli dan verifikasi lapangan, keduanya akhirnya direkomendasikan menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia,” ujar Rizky, Senin siang (13/10).
Menurutnya, Ketan Keratok memiliki keunikan tersendiri karena hanya ditemukan di Probolinggo dan masih eksis sebagai kuliner khas yang dikonsumsi masyarakat setempat.
“Ketan Keratok sudah dikaji sejak 2024 dan diusulkan karena dianggap mewakili identitas kuliner tradisional Probolinggo,” jelasnya.
Sementara Tradisi Bibibi merupakan ritual khas yang digelar setiap malam likuran menjelang Idulfitri. Tradisi ini telah dikaji sejak tahun 2019 dan diajukan pada tahun yang sama ke Kementerian Kebudayaan.
“Tradisi Bibibi masih sangat masif dilakukan oleh warga hingga saat ini. Karena itu, kami menilai tradisi ini layak ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda,” tambah Rizky.
Lebih lanjut, Disdikbud berencana melanjutkan langkah pelestarian dan promosi dua budaya tersebut. Di antaranya melalui festival budaya, dokumentasi visual, serta pengenalan Ketan Keratok dalam berbagai kegiatan lokal maupun nasional.
“Harapannya, setelah ditetapkan secara resmi oleh Kementerian Kebudayaan, kedua budaya ini tidak hanya diakui secara nasional, tetapi juga makin dikenal dan dicintai generasi muda,” tutup Rizky.
Sementara itu, pemerhati sejarah Probolinggo Edi Martono menyambut gembira keberhasilan dua budaya tersebut lolos tahap rekomendasi.
“Tentunya saya sangat senang karena Ketan Keratok dan Tradisi Bibibi akhirnya lolos untuk direkomendasikan. Pengkajian awalnya juga dilakukan di tempat kami, di Pojok Literasi,” ujarnya.
Dengan rekomendasi ini, Ketan Keratok dan Tradisi Bibibi kian memperkuat posisi Kota Probolinggo sebagai daerah yang kaya akan warisan budaya lokal yang masih hidup dan dijaga masyarakatnya. [fir.gat]


