Pasuruan, Bhirawa
Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo menyatakan puas dengan kondisi fasilitas dan sistem manajemen penyajian menu di SPPG Kedawung Wetan. Sebab, penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan BGN sudah berjalan baik dan konsisten.
“Hasil monitoring secara umum menunjukkan semua sudah sesuai dengan standar. Mulai dari kebersihan dapur, penyimpanan bahan makanan hingga cara penyajian semuanya tertata rapi dan bersih,” ujar Mas Rusdi, sapaan akrab Bupati Pasuruan usai meninjau langsung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kedawung Wetan, di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Kamis (9/10).
Dalam peninjauan tersebut, Bupati Mas Rusdi juga didampingi sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Seperti Kepala Bappelitbangda, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Diskominfo serta Dinas Lingkungan Hidup.
Meski demikian, pihaknya mengingatkan agar petugas SPPG tetap disiplin menjaga kualitas pelayanan dan kebersihan. Pemkab Pasuruan terua membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan laporan jika menemukan kendala atau keluhan terkait menu yang disajikan.
“Dan bila ada keluhan dari penerima manfaat, bisa langsung dilaporkan ke SPPG atau Satgas BGN di wilayahnya. Kami pastikan setiap laporan akan ditindaklanjuti dengan cepat,” jelas Mas Rusdi.
Tak hanya melakukan pengecekan, Mas Rusdi juga mengumumkan rencana pelatihan memasak bagi tenaga SPPG pada tahun depan. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan staf dalam menyiapkan menu sehat dan menarik bagi anak-anak sekolah.
“Untuk tahun depan kami minta Dinas Kesehatan untuk memberikan pelatihan memasak. Ini tak agar para petugas gizi dan kepala dapur lebih memahami cara mengolah makanan yang bergizi dan menarik,” jelas Mas Rusdi.
Koordinator SPPG Kedawung Wetan, Ibnu Ariq T mengingkapkan bahwa seluruh proses produksi makanan dilakukan sesuai SOP BGN. Prosedur ketat diterapkan mulai dari pemilihan bahan baku, penyimpanan, hingga penyajian.
“Setiap bahan kami periksa sebelum digunakan serta suhu penyimpanan juga kami kontrol agar tidak terjadi pembusukan. Kami juga menggunakan alat pelindung diri saat proses pembersihan agar kualitas makanan tetap terjamin,” kata Ibnu Ariq T.
Menurut data SPPG Kedawung Wetan, layanan gizi diberikan kepada sekitar 3.100 penerima manfaat setiap hari, mulai dari anak-anak PAUD hingga SMA/SMK. Dalam waktu dekat, jangkauan layanan akan diperluas untuk ibu hamil, melahirkan, dan menyusui. Termasuk menu makanan selalu berganti setiap hari agar penerima manfaat tidak merasa bosan.
“Kita juga mengatur menu dengan variasi protein hewani, nabati, sayur, buah dan susu kemasan. Sehingga, asupan gizi penerima manfaat tetap seimbang,” tandas Ibnu Ariq T. [hil.wwn]


