Angin kencang membuat atap rumah warga di Desa Doroampel rusak dan perlu segera dilakukan perbaikan
Tulungagung, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung melakukan asesmen setelah kejadian bencana angin kencang di tiga wilayah kecamatan, Rabu (1/10) sore. Asesmen dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kerusakan serta kerugian akibat bencana.
”Saat ini kami sedang melakukan asesmen di lokasi bencana,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tulungagung, Robinson P Nadeak, Kamis (2/10).
Menurut Robinson, pemberian bantuan pada korban bencana angin kencang yang terjadi di wilayah Kecamatan Sumbergepol, Kecamatan Boyolangu dan Kecamatan Pakel itu akan dilakukan setelah asesmen dilakukan. ”Data sementara yang masuk di Pudalops BPBD Tulungagung sampai tadi malam ada sebanyak 497 rumah rusak r,” terangnya.
Sebelumnya, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tulungagung, Gilang Zelakusuma, membeberkan 497 rumah rusak ringan akibat terjangan angin kencang yang terjadi di enam desa di tiga kecamatan. Yakni Desa Doroampel, Desa Podorejo, Desa Junjung , Desa Tambakrejo (keempatnya masuk wilayah Kecamatan Sumbergempol), Desa Waung Kecamatan Boyolangu dan Desa Bangunmulyo Kecamatan Pakel.
”Di Desa Doroampel total rumah yang rusak ringan sebanyak 167 rumah. Kemudian di Desa Podorejo sebanyak 17 rumah rusak ringan, di Desa Junjung total sebanyak 113 rumah rusak ringan, di Desa Tambakrejo sebanyak 180 rumah rusak ringan, di Desa Waung sebanyak 14 rumah rusak ringan dan di Desa Bangunmulyo sebanyak total enam rumah rusak ringan,” paparnya.
Gilang menyebut untuk kedaruratan pada malam hari itu juga sudah dilakukan pengiriman makanan siap saji ke lokasi bencana. ”Selain itu kami juga mengirimkan bantuan terpal. Untuk yang parah-parah semuanya ada 60 terpal,” tambahnya.
Gilang mengatakan pada Kamis (2/10), BPBD Kabupaten Tulungagung akan kembali melakukan pengiriman logistik ke lokasi bencana. Termasuk dari Bidang Rehabilitasi Rekonstruksi yang melakukan asesmen.
Menjawab pertanyaan, Gilang membenarkan jika saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan di Tulungagung. ”Potensi angin kencang masih ada karena sesuai prediksi BMKG awal musim penghujan di mulai awal Oktober ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Sumbergempol, Iptu M Anshori menyatakan polisi bersama BPBD Kabupaten Tulungagung langsung turun ke lokasi begitu mendapat laporan tentang bencana angin kencang. Polisi ikut membantu evakuasi, memberikan pertolongan pertama sampai menyalurkan bantuan darurat.
”Kami langsung ke lokasi untuk memastikan keselamatan warga. Untuk sementara korban kami membantu evakuasi dan BPBD sudah memberikan sembako serta terpal agar rumah bisa ditutup sementara. Kami juga memastikan lingkungan sekitar aman,” katanya.
Iptu Anshori memberkan rumah yang rusak akibat terjangan angin kencang
sebagian besar mengalami kerusakan pada bagian atap genteng dan asbes. ”Yang dinding rumahnya roboh hanya terjadi di kediaman Sunarti di Desa Doroampel,” tutupnya. (rabu.fen)


